Rachel Vennya akhirnya mengakui kabur dari karantina. Pakar gestur Handoko Gani menilai video pengakuan Rachel ini dibuat agar masyarakat bisa memaklumi aksinya itu. Salah satunya sorotan pada tangan.
"Tayangannya terlalu memaksakan penyorotan gestur tangan supaya memberi kesan menyesal. Berharap agar netizen/masyarakat bisa memaklumi karena sudut pandang ibu yang digunakan," kata Handoko Gani kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
"Berharap agar dampaknya tidak mengakibatkan banyak pihak yang ikut terkena imbas karena masalah-masalah Rachel ini," lanjutnya.
Handoko Gani menjelaskan dia adalah satu-satunya instruktur ahli deteksi kebohongan dari dunia sipil yang memiliki gelar diploma di bidangnya serta terotorisasi dalam penggunaan alat layered voice analysis (LVA). Dia menjelaskan hal ini justru akan membuat Rachel dibahas.
"Justru dengan semakin dibahas dan terus dibantah, netizen atau publik juga lebih menyoroti privilese sebagai Rachel yang dimaksud. Coba cek detail latar belakang Rachel," tuturnya.
Selain itu, dia menyoroti soal penjelasan Rachel terkait surat tugas. Dia mempertanyakan bagian ini.
"Perihal surat tugas untuk anak-anak, itu sudah betul dipertanyakan Boy 'really'. Saya hanya ingin tambahkan anak-anak kan tidak bekerja. Jadi surat tugas apa pun tidak boleh melekat padanya," ungkapnya.
Simak video 'Rachel Vennya yang Akhirnya Blak-blakan Ngaku Tak Jalani Karantina':
(rdp/tor)