Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma'ruf Amin akan genap dua tahun berjalan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan catatan kritis terhadap dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Pertama, demokrasi itu esensi check and balances. Ada kontrol. Kualitas kontrol tergantung kualitas gagasan dan kuantitas kursi. Dengan koalisi super-gemuk, bisa membuat kualitas kontrol melemah. Tapi PKS istiqomah di #KamiOposisi," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali kepada kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Pada 20 Oktober besok tepat Jokowi-Ma'ruf sudah dua tahun dilantik menjadi Presiden dan Wapres. Meski PKS menilai penanganan pandemi Corona membaik, ada catatan di sektor ekonomi yang dikorbankan.
![]() |
"Kedua, kinerja pemerintah dalam hal penanganan pandemi kian membaik. Tidak dimungkiri," ujar Mardani.
"Tapi kekuatan fundamental ekonomi kita terkorbankan cukup dalam karena pandemi ini. Kekuatan fiskal kita mesti cepat recovery agar kembali normal dengan defisit maksimal 3%," sambungnya.
Catatan ke depannya untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ialah menyangkut persiapan 2024. Menurut Mardani, persiapan 2024 perlu diatur agar tak menguras modal dan energi yang banyak.
"Ketiga, kondisi perpolitikan nasional punya dua isu, tensi emosi mesti dipindahkan ke rasio dan huru hara persiapan 2024 mesti diatur agar tidak menghabiskan energi sosial dan kapital yang dimiliki bangsa," imbuhnya.
Simak juga 'Kereta Cepat JKT-BDG Kini Dibiayai APBN, PKS: Belum Tentu Manfaat':