Pria Memaki Tetangga-Lempar Kucing di Jakbar, Istri Pelaku Buka Suara

Pria Memaki Tetangga-Lempar Kucing di Jakbar, Istri Pelaku Buka Suara

Annisa Rizky Fadilla - detikNews
Sabtu, 16 Okt 2021 17:19 WIB
Tangkapan layar video viral
Foto: Tangkapan layar video viral
Jakarta -

Seorang pria inisial E dilaporkan tetangganya ke polisi setelah memaki-maki gara-gara anaknya disuruh cuci kaki sebelum masuk ke rumah korban. Peristiwa viral ini terjadi di Kalideres, Jakarta Barat.

Istri E angkat bicara terkait percekcokan suaminya dengan tetangganya itu. E justru merasa anaknya didiskriminasi oleh korban.

"Gini, yang diberitain dan nyebar di internet itu kenapa anaknya dia (RF), padahal di sini anak saya jadi korban juga. Secara tidak langsung anak saya didiskriminasi. Soalnya, yang lain boleh masuk ke rumahnya, sementara anak saya nggak boleh masuk," ujar RF saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (16/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya namanya anak kecil gimana sih kalau digituin, nangis kan gitu. Soalnya, kejadiannya nggak cuma sekali ini doang, sudah berapa kali. Jadi anak saya tuh selalu nggak dibolehin masuk ke rumah dia. Kalau polisi kan cuma ngelihat dari CCTV doang, cuma kenapa juga yang diberitain itu kenapa malah anak dia yang seolah-olah jadi korban, padahal awalnya anak saya yang jadi korban," bebernya.

Saat percekcokan terjadi pada Rabu (13/10) malam lalu, istri E mengaku tidak mengetahui kejadian awalnya. Namun istri E sudah mengingatkan suaminya untuk tidak memperpanjang masalah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya sebelum suami saya ke situ, denger cerita anak saya, saya ngomong gini, 'Nggak usah, Mas, namanya tenaga perempuan kalah kan sama tenaga laki' kata saya, nggak kuat itu. Tahu-tahu suami saya langsung datengin dia, tapi saya ada di depan kios saya, di depan laundry, bukan di depan dia," ungkapnya.

Menurutnya, sebelum kejadian viral yang ditampilkan pada CCTV, ada kejadian sebelumnya yang mana itu cuma diketahui sama para tetangga.

"Soalnya, yang tahu awal kejadian sampai akhir itu ya benar-benar tetangga. Mereka tahu awal mula anak saya nggak boleh masuk sampai kejadian. Nah, tapi yang mau saya kasih tahu, dari anak saya nggak dibolehin masuk sampai kejadian ribut-ribut itu ada jeda, jedanya sekitar 30 menit," katanya.

"Anak saya nangis dulu, terus nggak boleh masuk, kan terus pulang. Terus habis itu saya nganter laundry. Lah saya nganter laundry, saya pulang, pas saya pulang, dia--anak saya--duduk di situ tuh. Anak saya balik lagi ke depan rumah dia, anak saya pegangan bangku, menyendiri gitulah karena takut," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....

Saksikan juga 'Ribut-ribut Belasan Satpam dengan Warga Kompleks di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]



Istri E melihat anaknya itu tidak diperbolehkan masuk oleh RF. Akhirnya ia menyuruh anaknya itu pulang.

"Anak-anak yang lain itu pada di dalem, semuanya pada masuk, anak saya yang nggak boleh masuk. Anak saya berdiri di depan konter. Nah, karena begitu, saya panggil anak saya, saya suruh pulang, tapi anak saya nggak mau pulang karena penasaran pengin masuk lagi ke rumah ibu RF, cuma nggak dibolehin," katanya.

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral beredar di sosial media karena adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pria kepada perempuan. Perempuan itu tampak dimaki-maki hingga hendak coba dianiaya oleh pelaku.

Tindakan pelaku itu dilakukan di depan anak korban yang masih balita. Anak korban itu terlihat menangis histeris melihat tindakan pelaku.

Dalam rekaman video viral itu, diketahui peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/10/2021), sekitar pukul 21.40 WIB. Peristiwa itu disebut terjadi di daerah Kalideres, Jakarta Barat.

Ketika dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan pihaknya sudah mengetahui peristiwa itu. Korban pun sudah membuat laporan polisi.

"Korban sudah berkomunikasi dengan pihak Polsek untuk melaporkan peristiwa tersebut," kata Joko saat dihubungi, Jumat (15/10).

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads