Sebuah crane roboh menimpa dua rumah warga di kawasan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Warga setempat mengaku pernah komplain kepada pihak PDAM terkait proyek perobohan menara air di sana.
"Warga sudah komplain, tapi nggak digubris ke pihak mandor sama orang PDAM. Kita bareng-bareng, bukan perorangan. Dari RT/RW yang bersangkutan juga udah ngomong, kita datang bersama-sama," kata salah seorang warga, Hendra, saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/10/2021).
Hendra mengatakan komplain dilakukan sebelum proyek perobohan menara air berjalan. Komplain diajukan karena warga keberatan, proyek perobohan dilakukan tanpa mengungsikan warga sekitar.
"(Komplain) dari proyek ini belum jalan, kita memang udah rembukan, dipanggil rapat untuk bahwa ada pembongkaran menara proyek. Di situ warga keberatan dibongkar dengan keadaan masih ada warga sekitar," ujarnya.
Hendra mengatakan, sebelum insiden crane roboh, dia pernah mendengar ada runtuhan bangunan menara yang dijatuhkan ke bawah. Bahkan, kata Hendra, sampai menimbulkan getaran.
"Karena sebelum itu pernah kejadian gumpalan potongan reruntuhan bangunan dilemparkan dari atas ke bawah. Itu dahsyat banget bunyinya sampai getar," ucapnya.
Hendra mengatakan puing-puing bangunan menara yang dirobohkan itu jatuh di sana dan tidak mengenai rumah warga. Namun getarannya sangat terasa.
"Nggak, di lokasi (area) dia sendiri. Getarannya sampai radius beberapa meter," tuturnya.
Lebih lanjut Hendra mengaku sangat terganggu oleh adanya proyek perobohan menara tersebut. Menurutnya, tidak selayaknya proyek dijalankan. Hal itu berbahaya, kata dia, karena masih ada warga sekitar yang tinggal di sana.
"Sangat terganggu dan memang nggak selayaknya proyek ini dijalankan sebelum warga sekitar diungsikan," imbuhnya.
(dek/zap)