PT Freeport Indonesia menegaskan dukungan terhadap atlet di Papua dan Indonesia tidak sebatas PON XX Papua saja. Freeport bahkan siap untuk mengembangkan atlet-atlet di Papua hingga memberikan beasiswa.
Dalam perhelatan olahraga nasional kali ini, Freeport memberikan dukungan dengan membangun Mimika Sports Complex (MSC) yang terletak di Timika, Mimika, Papua. Venue atletik bertaraf internasional ini memiliki sejumlah fasilitas mumpuni.
Di dalamnya, MSC memiliki sejumlah lapangan olahraga yang meliputi stadion outdoor untuk cabang olahraga lempar lembing, lompat jauh, lompat tinggi, tolak peluru, lari jarak pendek, dan jarak menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komplek olahraga ini juga memiliki stadion indoor yang bisa digunakan untuk basket, voli, hingga bulu tangkis. Soal kapasitas, kawasan ini dapat menampung 5.500 penonton di lapangan indoor dan 3.400 penonton di lapangan outdoor.
MSC juga memiliki fasilitas mumpuni bagi para atlet, seperti tempat latihan hingga wisma atlet yang dapat menampung 112 orang hingga kantin. Kompleks ini juga sudah diapresiasi oleh berbagai pihak salah satunya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Walau begitu, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan pihaknya akan tetap memajukan olahraga khususnya di Papua walau PON XX Papua sudah berakhir nanti. Sebab, talenta-talenta anak-anak di Papua sangat besar dan dapat dikembangkan lebih jauh.
"Kami juga berencana mendatangkan pelatih dari tempat lain untuk membantu anak-anak papua ini dan juga tadi saya tambahkan, kami juga menyiapkan beasiswa sampai dengan 100 beasiswa untuk para atlet ini. Kenapa? Kan atlet juga harus punya bekal pendidikan, tidak sekadar fisik," imbuh Tony kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
"Sehingga ini memacu kami untuk memberikan beasiswa kepada atlet-atlet dan calon atlet yang berpotensi," sambungnya.
Tony juga menuturkan pihaknya akan memberikan bonus bagi para atlet Papua yang berhasil meraih medali. Walau begitu, jumlah pastinya belum bisa disebutkan.
"Atlet Papua bakal dapat bonus dari PT FI untuk para perebut medali. Jumlahnya belum bisa disebutkan, tapi yang pasti akan kita kasih. Jadi, PT FI untuk Papua dan PT FI untuk Indonesia," tutur Tony.
Ia pun berharap olahraga di Papua bisa lebih maju lagi, sebab ada banyak bakat besar yang dapat dilatih. Apalagi, perolehan kontingen Papua di PON XX Papua bisa dibilang sangat membanggakan. Ia juga berharap bangsa Indonesia bisa mengapresiasi apa yang telah dilakukan Papua.
"Papua ini sejajar dengan suku lain di Indonesia, slogan PON XX ini adalah torang bisa, jadi Papua bisa. Itu terbukti bahwa Papua bisa. Contoh perolehan medali sudah head to head dengan DKI, Jawa Barat, dan provinsi besar lainnya," kata Tony.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tengah mencari cara agar MSC tidak mangkrak usai PON XX/2021. Ia pun akan menggandeng PT Freeport Indonesia untuk membangun pusat pelatihan atletik, khususnya atlet yang berasal dari Indonesia Timur.
Berkaca kepada stadion bekas PON, ada di antaranya yang rusak tidak terawat. Penyebabnya adalah karena fasilitas tidak digunakan lagi setelah perhelatan kelar. Luhut pun tak ingin kondisi serupa terjadi pada MSC.
Dia berencana menjadikan MSC sebagai wadah pengembangan atlet atletik di kawasan Indonesia timur, Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, maupun Nusa Tenggara Barat. Akan ada lima nomor perlombaan cabang olahraga atletik yang menjadi fokus pelatihan, yakni 100 meter, 200 meter, 400 meter, lempar lembing, dan tolak peluru.
"Tadi kami sepakat bahwa atletik ini harus maju. Kami akan buat training center di Mimika agar ini terus digunakan," ujar Luhut di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Selasa (5/10).
(ncm/ega)