Setelah tindakan asusila guru SMA di Motoling, Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), terungkap, banyak murid yang menjadi korban pencabulan melapor. Saat ini, sudah ada 18 siswi melapor ke sekolah.
Dilihat detikcom, Senin (11/10/2021), dalam unggahan foto terlihat pria dewasa berseragam cokelat khas pakaian dinas guru sedang berdiri di dekat dua siswi yang duduk di kursi. Tangan si pria tampak berada di area payudara siswi yang sedang duduk sambil menulis itu.
Dugaan pelecehan seksual itu dilakukan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Daerah Sulut, Grace Punuh menyatakan akan memberikan sanksi tegas apabila perbuatan guru tersebut terbukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Kepala SMA 1 Motoling, Boyke Tumanduk, menyampaikan sudah banyak orang tua yang melaporkan anaknya menjadi korban pelecehan guru berinisial MT.
"Ada 18 orang, kemarin datang di sekolah. Pokoknya 18 orang sudah datang," kata Wakil Kepala Sekolah SMA 1 Motoling, Boyke Tumanduk, ketika dimintai konfirmasi, Kamis (14/10/2021).
Tumanduk menjelaskan, para korban telah dimintai keterangan tentang dugaan pelecehan. Untuk masalah proses hukum, pihaknya menyerahkan kepada pihak berwajib.
"Mereka sudah diklarifikasi, masih sementara penyidikan di Polres. Ya, proses hukum masih sementara ditindaklanjuti," tuturnya.
Guru telah ditetapkan sebagai tersangka. Simak di halaman selanjutnya.
Oknum Guru Ditetapkan Jadi Tersangka
Orang tua (ortu) telah melaporkan dugaan pelecehan seksual tersebut ke pihak kepolisian. Polisi akhirnya menetapkan MT sebagai tersangka.
"Telah dilakukan gelar perkara dan lelaki MT ditetapkan dalam status tersangka, serta telah dibuatkan panggilan untuk tersangka," kata Kasubbag Humas Polres Minsel, Iptu Robby Tangkere kepada wartawan, Rabu (13/10).
Polisi telah menemukan bukti dan keterangan yang cukup untuk menetapkan MT sebagai tersangka. MT diduga menyentuh dada siswinya saat korban mengetik formulir program beasiswa.
"Waktu kejadian Senin, tanggal 27 September 2021. Tempat kejadian perkara (TKP) di ruang guru," katanya.
Pelecehan Dilakukan Guru sejak September
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Minsel Iptu Robby Tangekere menjelaskan kasus tersebut masih dikembangkan. Namun sudah ada empat saksi yang telah diperiksa.
"Ada empat saksi yang diperiksa. Nanti akan bergulir dengan sendirinya kalau ada korban lainnya yang melapor," kata dia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tangkere mengatakan pelecehan guru terhadap siswi bukanlah yang pertama kali. Kasus yang sama pernah terjadi pada September, tapi tak terungkap. Modus pelaku memperbaiki komputer korban karena sementara mengikuti ujian simulasi.
"Perbuatan cabul yang dilakukan oleh MMT sudah dua kali. Kejadian pertama korban sudah lupa waktu kejadiannya, yaitu pada saat melakukan ujian simulasi asesmen nasional. Komputer yang digunakan korban mengalami kerusakan, dan tiba-tiba MMT datang menghampiri korban dengan posisi berada di sebelah kanan, namun tangan kiri MMT langsung berada di depan dada korban, dan dengan sengaja pelaku memegang (organ intim) korban," ujar dia.
Tangekere mengungkap pelecehan juga dilakukan guru tersebut terhadap siswi lainnya. Menurut dia, upaya aksi cabul itu telah beberapa kali dilakukan namun tidak berhasil.
"Setahu korban, lelaki MMT sering melakukan perbuatan cabul kepada siswi SMA N 1 Motoling. Akhir-akhir ini lelaki MMT pernah mencoba melakukan cabul kepada saksi, namun saksi menghindar karena sudah mengetahui gelagat (kelakuan) dari lelaki tersebut di mana suka menyentuh buah dada para siswi karena sebagian besar sudah mengetahui akan hal tersebut," ungkapnya.