Demo mahasiswa di depan Pemkab Tangerang, Banten, berujung ricuh hingga insiden polisi banting mahasiswa. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pun ikut meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Ikut prihatin dan juga permohonan maaf kita juga sudah disampaikan di media bahwa kejadian kemarin tidak ada yang menginginkan semuanya," ujar Ahmed Zaki Iskandar setelah melantik 77 kepala desa di kantornya, Tangerang, Banten, Kamis (14/10/2021).
Zaki berharap peristiwa tersebut menjadi pengalaman semua pihak agar tidak terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas peristiwa ini ke depannya akan dijadikan pengalaman agar tidak terulang kembali," kata Zaki.
Lebih lanjut Zaki mengaku sudah berkomunikasi dengan Polresta Tangerang terkait kejadian tersebut. Pihaknya mengaku concern akan kondisi kesehatan korban M Faris Amrullah pascakejadian itu.
"Sekarang ini kita serahkan kepada Polres untuk memberikan informasi. Hari ini pun nanti keluar data kesehatannya secara lengkap," imbuh Zaki.
Terkait aksi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa, Zaki menegaskan pihaknya sangat terbuka sekali. Menurutnya, komunikasi dan diskusi Pemkab Tangerang sudah sering terjadi.
"Bahkan Senin dan Jumat saya menerima beberapa perwakilan mahasiswa di kantor untuk komunikasi dan diskusi. Jadi sebetulnya penyaluran aspirasi mahasiswa sangat terbuka sekali di Pemkab Tangerang, tidak ada masalah," tegasnya.
Insiden Polisi Banting Pendemo
Demonstrasi mahasiswa di depan kantor Bupati Tangerang, Banten, Rabu (13/10) kemarin berujung ricuh. Di tengah kericuhan itu, oknum polisi tertangkap video amatir melakukan kekerasan kepada kelompok mahasiswa.
Kericuhan terjadi ketika aparat kepolisian membubarkan aksi dan hendak menangkap para mahasiswa. Seorang polisi Brigadir NP membanting pendemo mahasiswa tersebut, yang belakangan diketahui bernama M Faris Amrullah.
Dalam video yang beredar, terlihat kericuhan saat demo tersebut berlangsung. Sejumlah polisi dan mahasiswa terlibat aksi dorong-dorongan.
Salah satu polisi PHH terlihat mengamankan Faris. Oknum polisi itu memiting leher Faris dan tiba-tiba membanting tubuhnya ke lantai.
Tidak lama kemudian, Faris terlihat kejang-kejang. Polisi lain mencoba membangunkan dan menyadarkan Faris.
Simak permintaan maaf Kapolda Banten hingga oknum polisi yang banting mahasiswa, di halaman selanjutnya
Polda Banten dan Polresta Tangerang Minta Maaf
Polresta Tangerang pada Rabu (13/10) malam langsung menggelar konferensi pers pasca-aksi 'smackdown' terhadap mahasiswa pendemo. Pihak kepolisian meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Yang pertama, Polda Banten meminta maaf, saya sebagai Kapolresta Tangerang sudah meminta maaf kepada Saudara MFA, umur 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unras di depan gedung Pemkab Tangerang," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (13/10) malam.
Wahyu mengatakan pihaknya langsung memeriksakan Faris ke rumah sakit setelah kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan dokter, Wahyu menyatakan Faris dalam kondisi fisik yang baik. Hasil lengkap rontgen toraks terhadap Faris baru diketahui hari ini.
"Kesimpulan awal bahwa kondisi fisik baik, kesadaran dengan suhu 36,5 derajat C dan sudah diberi obat-obatan dan vitamin. Untuk rontgen lengkap besok akan diambil dan tadi sudah disaksikan dengan rekan sesama," imbuhnya.
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto langsung terjun ke Polresta Tangerang malam itu. Irjen Rudy menemui korban dan orang tuanya untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada Adik Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa," kata Rudy dalam keterangan yang didapat detikcom dari Humas Polda Banten, Rabu (13/10).
Oknum polisi, Brigadir NP, meminta maaf atas aksinya membanting seorang mahasiswa bernama M Faris saat demonstrasi di depan Pemkab Tangerang, Banten. Brigadir NP mengaku siap bertanggung jawab.
"Saya meminta maaf kepada Mas Faris atas perbuatan saya dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya," ujar Brigadir NP saat konferensi pers di Polres Tangerang, Rabu (14/10/2021).
Dalam konferensi pers itu, M Faris juga hadir. Brigadir NP dan Faris kemudian berjabat tangan dan berpelukan.
Di kesempatan yang sama M Faris turut memaafkan Brigadir NP. Meski begitu, ia berkata tak akan pernah melupakan kejadian saat ia dibanting.
"Melihat permintaan maaf yang disampaikan oleh oknum kepolisian tentu saya sebagai sesama manusia menerima permohonan maaf tersebut, tetapi kejadian tersebut tentu saya tidak akan lupa," kata Faris.
Polisi Banting Pendemo Akan Ditindak Tegas
Dalam kesempatan yang sama, Irjen Rudy juga menyatakan akan menindak tegas oknum polisi tersebut. Pelaku, Brigadir NP, diperiksa Propam setelah kejadian tersebut.
"Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten," imbuh Rudy.
Rudy bertemu dengan korban M Faris Amrullah dan orang tuanya di Polresta Tangerang. Dia ditemani oleh Kabid Propam Polda Banten Kombes Nursyah Putra dan Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga.