Malang Nasib Mahasiswa Dibanting Polisi Saat Ricuh Demo di Tangerang

Round-Up

Malang Nasib Mahasiswa Dibanting Polisi Saat Ricuh Demo di Tangerang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 08:03 WIB
BArikade polisi menggunakan tongkat dan tameng. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi pengamanan polisi (Foto: Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta -

Demonstrasi mahasiswa di depan kantor Bupati Tangerang, Banten, berujung ricuh. Di tengah kericuhan itu oknum polisi tertangkap video amatir melakukan kekerasan kepada kelompok mahasiswa.

Kericuhan terjadi ketika aparat kepolisian membubarkan aksi dan hendak menangkap para mahasiswa. Seorang polisi, Brigadir NP membanting pendemo mahasiswa tersebut.

Setelah kejadian itu pihak kepolisian meminta maaf. Polda Banten juga berjanji akan menindak tegas oknum polisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkuman peristiwa demo hingga aksi polisi banting mahasiswa di Tangerang:

ADVERTISEMENT


Mahasiswa Kejang-kejang Usai Dibanting


Dalam video yang beredar, terlihat kericuhan saat demo tersebut berlangsung. Sejumlah polisi dan mahasiswa terlibat aksi dorong-dorongan.

Salah satu polisi PHH terlihat mengamankan pendemo yang belakangan diketahui bernama M Faris Amrullah (21). Oknum polisi itu memiting leher Faris dan tiba-tiba membanting tubuhnya ke lantai.

Tidak lama kemudian, Faris terlihat kejang-kejang. Polisi lain mencoba membangunkan dan menyadarkan Faris.

Adapun demo tersebut berlangsung Rabu (13/10) siang di depan kantor Pemkab Tangerang, Banten. Demo sekelompok mahasiswa itu bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389.

Potongan video lainnya memuat gambaran ketika Faris terkapar pingsan di atas pedestrian. Seorang mahasiswi marah dan berteriak meminta agar tidak mengerumuni Faris.

"Woy...jangan dikerumunin...jangan dikerumunin," teriak mahasiswi itu.


Pengakuan Korban Usai Dibanting Polisi


Polisi menyebutkan kondisi Faris sehat setelah insiden 'dismackdown' itu. Faris juga sempat memberikan keterangan melalui video di Polresta Tangerang.

Saya Faris dari Himata Banten. Saya nggak ayan, saya juga nggak mati, saya masih hidup," ujar Faris dalam rekaman video seperti dilihat detikcom, Rabu (13/9).

Faris terlihat didampingi Wakapolres Tangerang AKBP Leonard Sinambela. Faris mengungkapkan kondisinya mengalami pegal-pegal usai dibanting polisi

"Saya masih hidup, dalam keadaan biasa-biasa saja, walaupun agak sedikit pegal-pegal," lanjut Faris.


Simak di halaman berikutnya: Polresta Tangerang langsung gelar jumpa pers dan meminta maaf

Simak Video: Fakta-fakta Gaya 'Smackdown' Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa di Tangerang

[Gambas:Video 20detik]




Pihak Kepolisian Minta Maaf


Polresta Tangerang pada Rabu (13/10) malam langsung menggelar konferensi pers pasca-aksi 'smackdown' terhadap mahasiswa pendemo. Pihak kepolisian meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Yang pertama, Polda Banten meminta maaf, saya sebagai Kapolresta Tangerang sudah meminta maaf kepada saudara MFA, umur 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unras di depan gedung Pemkab Tangerang," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (13/10) malam.

Wahyu mengatakan pihaknya langsung memeriksakan Faris ke rumah sakit setelah kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan dokter, Wahyu menyatakan Faris dalam kondisi fisik yang baik. Hasil lengkap rontgen toraks terhadap Faris baru diketahui hari ini.

"Kesimpulan awal bahwa kondisi fisik baik, kesadaran dengan suhu 36,5 derajat dan sudah diberikan obat-obatan dan vitamin. Untuk rontgen lengkap besok akan diambil dan tadi sudah disaksikan dengan rekan sesama," imbuhnya.

Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto langsung terjun ke Polresta Tangerang malam itu. Irjen Rudy menemui korban dan orang tuanya untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

"Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada adek Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa," kata Rudy dalam keterangan yang didapat detikcom dari Humas Polda Banten, Rabu (13/10).


Polisi Banting Pendemo Akan Ditindak Tegas

Dalam kesempatan yang sama, Irjen Rudy juga menyatakan akan menindak tegas oknum polisi tersebut. Pelaku, Brigadir NP diperiksa Propam usai kejadian tersebut.

"Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten," imbuh Rudy.

Rudy bertemu dengan korban, M Faris Amrullah, dan orang tuanya di Polresta Tangerang. Dia ditemani oleh Kabidpropam Polda Banten Kpmbes Nursyah Putra dan Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga.


Simak di halaman selanjutnya, Brigadir NP meminta maaf


Brigadir NP Minta Maaf-Siap Tanggung Jawab

Oknum polisi, Brigadir NP, meminta maaf atas aksinya membanting seorang mahasiswa bernama M Faris saat demonstrasi di depan Pemkab Tangerang, Banten. Brigadir NP mengaku siap bertanggung jawab.

"Saya meminta maaf kepada Mas Faris atas perbuatan saya dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya," ujar Brigadir NP saat konferensi pers di Polres Tangerang, Rabu (14/10/2021).

Dalam konferensi pers itu, M Faris juga hadir. Brigadir NP dan Faris kemudian berjabat tangan dan berpelukan.

Di kesempatan yang sama M Faris turut memaafkan Brigadir NP. Meski begitu, ia berkata tak akan pernah melupakan kejadian saat ia dibanting.

"Melihat permintaan maaf yang disampaikan oleh oknum kepolisian tentu saya sebagai sesama manusia menerima permohonan maaf tersebut tetapi kejadian tersebut tentu saya tidak akan lupa," kata Faris.

Faris berharap pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap Brigadir NP yang sudah membantingnya.

"Saya berharap kepada pihak kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum kepolisian," jelasnya.


Polresta Tangerang Sebut Tindakan Brigadir NP Refleks

Dalam kesempatan yang sama, Kapolresta Tangerang mengatakan tindakan anak buahnya itu hanya refleks. Menurut Kombes Wahyu, Brigadir NP tak berniat mencederai korban.

"Oknum NP sudah meminta maaf secara langsung kepada saudara MFA dan orang tua saudara MFA dan tindakan tersebut bersifat refleks dan tidak ada tujuan mencelakai yang bersangkutan," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro dalam jumpa pers di kantornya, Rabu, (13/10/2021).

Wahyu juga mengatakan Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto secara tegas akan menindak oknum polisi banting pendemo di Tangerang itu. Terkait aksi dem itu sendiri polisi mengamankan 18 orang mahasiswa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads