Jakarta akan memasuki musim hujan, yang berpotensi menimbulkan banjir. Komisi D DPRD DKI menyoroti program Gerebek Lumpur Gubernur Anies Baswedan.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Paloh menyebut pihaknya telah menggelar rapat dengan beberapa dinas terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Lingkungan Hidup (LH), dan Dinas Bina Marga (DBM). Dalam rapat yang disebut terjadi minggu lalu itu, Nova mendorong proyek pengendalian banjir jangka panjang segera dituntaskan.
"Kita mendorong agar program untuk pengendalian banjir yang utama cepat terlaksana. Waktu terdekat atau awal tahun depan paling cepat sudah selesai," ucap Nova saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan, kalau mereka bisa lakukan percepatan dengan baik (akhir tahun bisa selesai), makanya kita dorong saat rapat terakhir," katanya.
Program utama atau program jangka panjang pengendalian banjir yang dimaksud di antaranya normalisasi Kali Ciliwung, pembuatan waduk-waduk, polder, dan tanggul laut. Sampai saat ini, proyek-proyek tersebut masih berjalan dan memiliki beberapa kendala.
"Program besar seperti normalisasi sungai, ada beberapa polder di beberapa wilayah, pembuatan waduk di beberapa titik, itu on progress semua, masih rangkaian kegiatan," katanya.
"Beberapa hal mungkin terkendala pembebasan lahan, karena di Rawajati (proyek normalisasi Ciliwung) itu koordinasi dengan BBWSCC, masalah pembebasan lahan terkait turapnya," ujarnya.
Jika proyek jangka panjang tidak segera diselesaikan, dan hanya mengandalkan proyek jangka pendek, seperti Gerebek Lumpur, hal itu dinilai tidak akan terlalu efektif. Tindakan itu dianggap hanya mengurangi durasi banjir.
"Kalau saya lihat, ini hanya tadinya genangan mencapai beberapa jam, ini cuma kurangi genangan saja. Tidak signifikan kalau Kali (Ciliwung) tidak dilebarkan. Tapi, ya membantulah, memang 2020 tidak ada kegiatan sama sekali karena dialihkan ke COVID," kata Nova.
Anies targetkan banjir surut enam jam.