Selebritis Baim Wong menjadi perbincangan publik lantaran isi kontennya menghujat seorang kakek-kakek yang meminta uang kepadanya. Pengajar dan peneliti sosial vokasi Universitas Indonesia, Dr Devie Rahmawati MHum, memberi saran untuk Baim terkait konten kontroversial itu.
Devie mengatakan seseorang content creator seperti Baim Wong seharusnya membuat konten yang isinya menginspirasi atau mengedukasi penonton konten itu. Terkait dengan konten Baim, Devie menilai Baim salah menyampaikan pesan kepada penonton.
"Baim kan menyampaikan alasan tidak nyaman, tapi memang dalam konteks ketimuran, dalam konteks komunikasi bukan hanya isinya yang penting, tapi bagaimana cara. Ini menjadi pengingat untuk kita semua bahwa isi yang penting, gini kan (konten) niatnya mengajarkan orang lebih baik. Jadi isi niat kita seharusnya dibungkus dengan cara yang juga tepat, agar kemudian pesan yang disampaikan betul-betul dirasakan audiens atau orang lain, karena ibaratnya ketika Anda berbuat baik, tapi kalau penyampaian tidak sempurna, bisa jadi ditangkap tidak positif orang lain," kata Devie saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dalam komunikasi rumusnya bukan hanya kontennya, channel-nya, tapi juga konteksnya, caranya. Jadi komunikasi yang baik, konten dan isinya baik, dan disalurkan yang tepat, ketiga konteksnya gimana cara menyampaikannya," lanjutnya.
![]() |
Dengan adanya masalah Baim Wong ini, Devie berharap UU Perlindungan Data Pribadi segera disahkan. Devie mengatakan, jika UU itu disahkan, setiap content creator tidak bisa sembarang mengambil gambar.
Diketahui, dalam konten Baim Wong itu terlihat wajah kakek-kakek yang dimarahi Baim Wong. Dalam video itu, tim YouTube Baim Wong terlihat menyorot wajah kakek tanpa izin lebih dahulu.
"Kalau di luar negeri, udah ada hukum tentang perlindungan data pribadi, bahkan di luar negeri jauh sebelum ada ruang digital, Anda tidak boleh sembarangan memfoto orang lain, karena itu data pribadi orang lain. Di Indonesia karena memang belum ada, sehingga itu menjadi suatu hal yang hampir dilakukan oleh siapa pun. Pelajaran dari sini, nanti ketika sudah diketuk palu UU Perlindungan Data Pribadi, ini sebenarnya visual wajah seseorang sebenarnya tidak boleh ditampilkan tanpa seizin orang tersebut," tutur Devie.
Terakhir, Devie mengapresiasi reaksi netizen terhadap konten Baim Wong ini. Devie menilai sikap netizen menggambarkan kepedulian terhadap tradisi sosial terkait kehormatan kepada orang tua.
"Kita apresiasi reaksi masyarakat digital atau netizen yang artinya masih memiliki kepedulian terhadap tradisi sosial terkait kehormatan kepada orang tua," katanya.
Sebelumnya, Baim Wong memberikan klarifikasi mengenai hal ini. Kepada detikcom melalui pesan singkat, Baim Wong menjelaskan apa yang dilihat dan dinilai oleh netizen hanyalah yang terekam di kamera. Ada kejadian yang terekam dan menurut Baim tak semuanya harus diperlihatkan.
Baim Wong menjelaskan perilaku kakek tersebut-lah yang membuatnya tak nyaman. Terlebih sang kakek mengabaikan keselamatan dan cara berbicaranya yang dianggap Baim Wong sudah di luar batas.
"'Baim, minta uang dong, minta uang.' Dan dia lakuin itu di atas motor yang lagi berjalan, bukan berhenti," lanjutnya.
Hal itu dinilai Baim Wong tidak sopan. Termasuk juga sangat mengabaikan keselamatan. Baim Wong mengatakan dirinya saat itu sudah sangat ingin marah.
"Terlihat sangat-sangat tidak sopan cara mintanya. Itu saja sebenarnya saya sudah mau marah karena dia minta uang di tengah jalanan saat motor lagi jalan dan saya lagi sama Kiano. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang mau disalahkan? Itu sangat di luar batas dan bahaya," tuturnya.
"Saya bilang, 'Nggak, Pak. Jangan kayak gini caranya.' Dan itu saya utarakan dengan sopan cara bilangnya. Tidak dengan marah-marah," jelas Baim Wong.