Partai Demokrat (PD) menduga Yusril Ihza Mahendra membela 4 mantan kader menggugat AD/ART Demokrat karena dimanfaatkan 'hidden power' untuk menyingkirkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024. Mantan kader Partai Demokrat, Marzuki Alie, menilai dugaan tersebut khayalan yang terlalu jauh.
"Jangan selalu berhalusinasi, berkhayal terlalu jauh. Jangan juga ambisi mengorbankan kepentingan rakyat," kata Marzuki kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
Marzuki Alie bercerita soal pesan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal mencalonkan pemimpin. Namun, menurut Marzuki, yang terjadi di Demokrat saat ini justru berbeda dari pesan SBY.
"Dulu SBY selalu mengingatkan bahwa mengurus negara bukan persoalan elektabilitas tapi kemampuan dan pengalaman. Saat itu ada istri kader mau maju kepala daerah di Pacitan, survei bagus, tapi yang dipilih birokrat yang pengalaman," ujarnya.
Menurut Marzuki Ali, pesan SBY itu tak dipahami oleh kader Demokrat. Marzuki lantas menyindir ambisi pribadi di atas kepentingan bersama Partai Demokrat.
Baca juga: Yusril soal 'Hidden Power': Dugaan Tak Jelas |
"Jangan karena kepentingan pribadi semua mau dikorbankan. Ajaran-ajaran SBY sangat visioner, tapi sayangnya banyak nggak paham mengimplementasikan," imbuhnya.
PD Duga Yusril Dimanfaatkan
Partai Demokrat sebelumnya bertanya-tanya terkait motif pengacara Yusril Ihza Mahendra mewakili 4 mantan Ketua DPC Partai Demokrat menggugat AD/ART Demokrat. Pasalnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menduga para mantan kader Partai Demokrat yang memberi Yusril kuasa sebetulnya tidak memiliki kepentingan.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Simak juga Video: MA Masih Proses Penunjukan Majelis Hakim Gugatan AD/ART PD
(rfs/gbr)