Kemarin, tumpukan sampah menyumbat saluran air Tanah Baru ini. Pagi ini, tumpukan sampah tersebut sudah 'menghilang'. Apakah diangkut oleh petugas Pemerintah Kota Depok?
Pantauan detikcom di lokasi, di jembatan bercat merah, Jl Tanah Baru, Kota Depok, Rabu (13/10/2021) pukul 10.00 WIB, tumpukan sampah itu sudah tak terlihat.
Air di saluran tersebut mengalir lancar. Ketinggian air terpantau rendah di cuaca yang cerah saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di pinggir kali di dekat jembatan merah yang berukuran sekitar 5 meter itu masih terdapat gundukan-gundukan tanah lumpur yang mempersempit badan kali atau lebih tepatnya saluran air. Terlihat sampah menyangkut di gundukan lumpur itu.
![]() |
Salah satu warga sekitar, Anjas (40), mengatakan bahwa pihak RW dan warga sempat berinisiatif mengalirkan sampah yang tersumbat di bawah jembatan. Namun, kata dia, sampah itu tidak diangkut, melainkan hanya dialirkan.
"Ya dibersihinnya disodok-sodok aja pakai bambu sama Pak RW, sama warga juga," kata Anjas saat ditemui detikcom di Jl Tanah Baru.
Anjas berujar warga segera mengalirkan sampah yang tersumbat untuk mencegah banjir. Sebab, kata dia, air di Kali Tanah Baru akan meninggi hingga rata dengan jembatan saat hujan deras.
"Iya (rawan banjir)," katanya.
Menurut penuturannya, tumpukan sampah yang tersumbat di sekitar jembatan belum diangkut oleh Pemerintah Kota Depok.
"Bukan pemerintah yang gituin (membersihkan)," katanya.
"Iya dialirin aja. Nggak pernah diangkut," sambung dia.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Depok memastikan bahwa sampah bakal diangkut. Hanya, saat ini pelaksanaannya masih menunggu giliran.
"Kota Depok banyak dikelilingi kali irigasi sekunder dan tersier sehingga Satgas Banjir menangani sampah di kali secara periodik dan bergilir," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianti, kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).
Citra mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok punya Satuan Tugas (Satgas) Banjir untuk menangani masalah terkait aliran air dan pencegahan banjir. Namun, lantaran personel Satgas Banjir terbatas, pelaksanaannya harus bergiliran.
(dnu/dnu)