Video menunjukkan seorang pria meminta uang keamanan ke sopir truk di Jambi viral di media sosial. Bagaimana fakta sebenarnya?
Dilihat detikcom, Selasa (12/10/2021), dalam video viral itu terlihat seorang pria berkaus merah menggunakan sepeda motor putih berhenti di depan truk. Pria di motor itu kemudian mengetuk kaca truk.
"Apo Bang? Ndak ado lagi duit," ujar sopir truk yang merekam kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua puluh, dua puluh, uang keamanan. Jangan ngeyel kali kau," ujar pria berbaju merah itu.
Pengunggah video menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis (7/10). Lokasi kejadian berada di Pasar Kresik Tuo, Kayu Aro, Kerinci, Jambi.
"Katanya uang keamanan, padahal kalau dia nggak ada malah lebih aman," tulis pengunggah video.
Fakta Mengejutkan
Fakta mengejutkan di balik video viral ini kemudian terungkap lewat video yang diunggah Polda Jambi. Link video di kanal YouTube Jambi Police itu diposting oleh akun Twitter resmi Polda Jambi.
"Klarifikasi terkait permasalah ini," tulis akun Twitter Polda Jambi.
Dalam video klarifikasi itu, si pria yang diduga preman memberi penjelasan soal identitasnya. Dia mengaku bernama Syafii (41) dan merupakan warga Ogan Komering Ulu (OKU).
"Sehubungan dengan beredarnya video pemerasan atau pungutan liar oleh preman terhadap sopir truk di lokasi STA Kayu Aro yang viral di media sosial, dengan ini saya menyampaikan bahwa video tersebut direkam oleh teman saya sendiri yang bernama Susilo Nurdianto," ujar Syafii.
Simak kelanjutannya di halaman selanjutnya
Dia mengatakan temannya berperan sebagai sopir truk. Dia mengaku berperan sebagai preman yang meminta uang kepada temannya.
"Korban yang ada di dalam mobil tersebut adalah teman saya sendiri yang bernama Susilo Nurdianto atau Kuret yang di Jawa-nya kita satu kantor di kantor ekspedisi," ucapnya.
"Hasil rekaman itu di-upload teman saya di story WA teman saya yang kemudian cepat menyebar di media sosial sehingga pemberitaan dan menimbulkan keresahan di masyarakat," sambung Syafii.
Dia meminta maaf atas peristiwa ini. Syafiin berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Atas kejadian tersebut, saya memohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh pada umumnya dan khususnya masyarakat Kayu Aro yang merasa resah dengan berita hoax yang kami buat tersebut dan kami berjanji tidak akan mengulangi lagi," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
Susilo Nurdianto juga buka suara. Dia mengatakan video itu sengaja dibuat oleh dirinya dan Syafii. Susilo juga meminta maaf.
"Itu video pribadi saya. Video diambil semata-mata buat lelucon. Bertujuan kami kirimkan khusus untuk anggota ekspedisi saya karena yang berpura-pura jadi preman pun satu ekspedisi sama saya, yaitu Syafii," ucap Susilo.
Dia berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. Selain itu, Susilo mengatakan kondisi di Kerinci, Jambi, sangat aman dan tidak ada pungli yang dialaminya.
"Yang pura-pura jadi korban itu saya sendiri. Saya sendiri juga yang merekam. Atas kejadian tersebut yang sudah meresahkan masyarakat Kayu Aro, Kerinci, Sungai Penuh dan sekitar, yang merasa tidak nyaman dengan video tersebut, saya dan teman saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Susilo.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi karena saya merasa sendiri di Kerinci sangatlah aman dan bebas dari pungutan," sambungnya.