Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) menjelaskan alasan tak merestui Formula E digelar di Monumen Nasional (Monas). Setneg mengungkapkan hal itu lantaran khawatir ajang tersebut merusak cagar budaya di kawasan Monas.
"Mengingat, getaran dan berbagai risiko yang bisa berpotensi merusak cagar budaya Monas," kata Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini kepada wartawan, Senin (11/10/2021).
Faldo mengatakan keputusan itu telah melalui pertimbangan yang matang. Keputusan itu, lanjutnya, juga telah melalui diskusi dan dialog yang intensif antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat diskusi yang mendalam dan dialog yang cukup intensif terkait ini, sampailah pembicaraan untuk menggunakan lokasi lain," ujarnya.
Kendati demikian, Faldo menjelaskan, kawasan tertentu di Medan Merdeka masih diperbolehkan untuk digunakan. Namun, dia tak menjelaskan apakah kawasan tersebut bisa digunakan untuk Formula E.
"Kawasan Medan Merdeka masih tetap dapat digunakan, yang meliputi Jalan Merdeka Timur, Selatan, Barat, sampai dengan putaran balik depan RRI. Tidak ada larangan," kata Faldo.
Faldo melanjutkan pemerintah pusat dan Pemprov DKI saat ini pun masih terus berkoordinasi perihal pemilihan lokasi balapan terus.
"Pemerintah pusat dan daerah terus kordinasi. Semua kemungkinan terbaiklah yang ingin kita capai, terutama terkait lokasi ini," ungkap dia.
Seperti diketahui, Pemprov DKI sebelumnya telah menyampaikan batalnya Formula E digelar di Monas. Pemprov DKI melalui JakPro pun kini masih menyiapkan 5 venue alternatif.
Dari beberapa venue alternatif itu, dua di antaranya Senayan dan Pulau Reklamasi.
"Macam-macamlah (lokasinya), di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama, dan lain-lain," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/10/2021).
(mae/tor)