Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menuding Gubernur Anies Baswedan berbohong soal isu Pilgub DKI 2024. Penasihat Fraksi PAN DPRD DKI, Zita Anjani, merasa Anies tak pernah menghubungkan Pilgub DKI 2024 dengan usaha mengganjal.
Sebagai informasi, tudingan itu bermula dari pernyataan Anies saat menjadi pembicara dalam Forum Workshop Nasional PAN di Bali, Senin (4/10/2021). Zita saat itu menjadi moderator acara.
"Kebetulan saya yang jadi moderatornya, jadi tahu persis apa yang kami bicarakan. Selama sesi, tidak ada sedikit pun kami menyinggung soal pilgub, apalagi keluar statement dari Pak Anies yang mengaitkan Pilgub 2024 adalah usaha mengganjal dia, tidak ada," kata Zita melalui keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).
Zita meminta Prasetio membuktikan tudingannya terhadap Anies. Wakil Ketua DPRD DKI itu menilai keliru jika ada pihak yang menafsirkan asal-asalan pernyataan Anies dalam acara PAN dimaksud.
"Sebaiknya tunjukkan bukti Gubernur Anies pernah bilang bahwa Pilgub 2024 untuk mengganjal Gubernur Anies. Kan ramai yang menuding soal itu, katanya ada di sesi bicara dengan PAN. Tunjukkan di mana Gubernur Anies mengesankan seperti itu di videonya. Kalau ada pihak yang menafsirkan secara bebas saat acara Bimtek PAN, itu ya salah banget," tegasnya.
Cuplikan perbincangan Zita dan Anies Baswedan dimaksud disiarkan melalui kanal YouTube PAN TV. Dilihat detikcom, Anies mulanya berbicara perihal membangun kesetaraan melalui program kerja yang digulirkan selama 4 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI.
Setelah itu, Anies mulai menyinggung soal perubahan rencana semenjak Pilgub DKI diundur ke 2024. Anies menyiratkan akan maju lagi jika Pilgub DKI digelar pada 2022.
"Jadi, di Jakarta selama 3-4 tahun, semua saya konsentrasikan pada itu. Dulu rencananya, nanti tahun terakhir baru mulai kampanye. Ternyata nggak ada pilkada tahun depan, nggak ada pilkada. Jadi ya sudah kita kerja terus aja, gitu kan, nggak ada kampanye tahun depan," tutur Anies.
Anies membeberkan akan mempersiapkan maju di Pilgub DKI pada tahun keempat menjabat gubernur. Tapi, karena Pilgub DKI diundur ke 2024, Anies membatalkan rencananya.
"Kan programnya gini, tiga tahun pertama kerja eksposur besar, tahun keempat mulai mendekati, maka dari itu ada survei dan lain-lain. Baru masuk tahun keempat dan tahun kelima persiapan untuk pilkada. Kalau pilkadanya nggak ada, ya sudah kita terusin aja kerja sampai akhir," jawabnya.
Baca pernyataan Prasetio di halaman berikutnya.
(zak/zak)