M Taufik Tanya Ketua DPRD DKI: Anies Bohongnya Apaan?

M Taufik Tanya Ketua DPRD DKI: Anies Bohongnya Apaan?

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Sabtu, 09 Okt 2021 16:43 WIB
M Taufik (Wilda Hayatun Nufus/detikcom).
M Taufik (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta -

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti berbohong soal Pilgub 2024. Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Taufik, mempertanyakan maksud Prasetio.

"Bohongnya apaan? Yang dimaksud bohongnya apa? Bohong itu dari sudut yang mana," kata M Taufik kepada wartawan, Sabtu (9/10/2021).

Taufik meminta Prasetio memberitahukan apa kebohongan yang diucapkan Anies terkait Pilgub 2024. Dia menilai pernyataan yang disinggung Prasetio itu adalah pernyataan orang yang disebut sebagai pendukung Anies, bukan pernyataan Anies Baswedan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bohongnya di mana gitu? Yang bohong apanya coba? Orang kalau mau bohong misalnya gini... gini..., dibunyiin dong bohongnya apa. Kalau pendapat orang, bukan berbohong, itu pendapat," ujarnya.

"Itu kan relawan, relawan boleh saja pendapat apa kek, namanya relawan. Itu kan pendapat orang, masa pendapat orang dibilang bohong, ya kan?" imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Prasetio Edi meminta Anies Baswedan berhenti berbohong soal isu Pilgub DKI 2024. Pilgub DKI digelar pemerintah pusat pada 2024, bukan 2022, tidak untuk mengganjal Anies, melainkan karena sudah amanat undang-undang.

"Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Gubernur Anies Baswedan berhenti berbohong dengan seakan pemerintah pusat sengaja memundurkan Pemilihan Gubernur sampai 2024. Sebab, pelaksanaan pilgub diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, yang disahkan setahun sebelum Anies menjadi gubernur," demikian bunyi keterangan tertulis Prasetio, Sabtu (9/10).

Prasetio mengatakan masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI berakhir pada 2022 dan kemudian Pilgub DKI digelar pada 2024. Untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Anies Baswedan, pemerintah bakal menunjuk seorang penjabat. Pemerintah pusat menetapkan Pilgub DKI digelar pada 2024, bukan 2022.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Saksikan juga 'Anies: Gagasan itu Penting, Jangan Meremehkan Kata-kata':

[Gambas:Video 20detik]



Ucapan Prasetio ini sendiri merujuk pada tudingan seseorang yang disebutnya sebagai pendukung Anies Baswedan. Orang itu disebut bernama Geisz Chalifah.

Dalam keterangannya, Prasetio menyebut Geisz menuding Pilgub DKI digelar pada 2024 untuk mengganjal Anies. Ucapan pendukung Anies itu tercantum dalam keterangan pers dari Prasetio.

"Pertama, elektabilitas Anies yang tinggi, Pilkada Jakarta 2022 diundur ke 2024, sehingga begitu jabatan Anies sebagai Gubernur Jakarta selesai di 2022, Anies tak dapat mengikuti Pilkada Jakarta untuk memperpanjang masa jabatan," kata Geisz.

"Kedua, menyerang Anies dengan berbagai cara untuk didiskreditkan, dijatuhkan dari jabatan gubernur, dan bahkan dicari celah untuk dapat dipidanakan agar tidak dapat mengikuti Pilpres 2024," ucap Geisz.

"Cara-cara yang mereka lakukan itu adalah ciri bahwa mereka pecundang, bermental pengecut. Kalau berani, bertarung saja di pilkada atau pilpres secara fair. Jangan menikmati demokrasi sambil mengkhianati demokrasi," tambah dia.

Ucapan Anies soal Akhir Masa Jabatan dan Pilgub

Anies Baswedan sebenarnya sempat mengungkap rencananya setelah lepas jabatan sebagai DKI-1 pada 2022. Sebagai pengingat, Anies dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017. Artinya, masa jabatan 5 tahun Anies akan selesai pada Oktober 2022.

"Dulu rencananya nanti tahun terakhir baru mulai kampanye, ternyata nggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus aja, nggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan, kita kampanye. Tapi, karena nggak ada kampanye, berarti tahun kelima.... Kalau pilkadanya nggak ada, ya sudah, kita terusin saja kerja sampai terakhir," papar Anies di workshop nasional DPP PAN di Bali, Senin (4/10).

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads