Seorang pemuda asal Bogor, Aulia Rafiqi (23), membuat laporan ke polisi karena mengaku ditodong celurit hingga disetrum kawanan begal di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur. Setelah diselidiki, Aulia ternyata berdusta. Dia membuat laporan palsu ke polisi sebagai korban begal padahal nyatanya adalah korban open booking online (BO).
Pada Rabu (6/9) dini hari, Aulia mengaku handphone dan uang di kantongnya raib dibawa para pelaku begal. Pada saat itu Aulia baru pulang dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan hendak ke rumah kakaknya di Bekasi.
Tak ada uang, Aulia sampai-sampai memberhentikan kendaraan warga yang melintas untuk ikut serta atau nebeng agar bisa cepat sampai ke rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kan nggak ada kendaraan, nebeng-nebeng orang, terus nyambung-nyambung minta tolong aja," ujar Aulia dihubungi Kamis (7/10).
Menurut pengakuannya, para begal itu beraksi pada pukul 01.00 WIB tepat di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur. Kata Aulia, dia baru bisa bebas lepas dari bayang-bayang para pelaku sekitar pukul 04.00 WIB.
Masih dari pengakuannya, para kawanan begal itu beraksi menggunakan sepeda motor. Aulia kemudian ditodong celurit hingga disetrum oleh kawanan begal. Ternyata, semua cerita itu hanya akal-akalan Aulia.
Hasil pemeriksaan pelapor dan penyelidikan di lokasi yang telah dilakukan, terungkap Aulia memberikan keterangan palsu. Dari video yang diterima detikcom, Aulia mengaku laporannya palsu. Aulia diketahui melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Metro Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoax," kata Aulia dalam keterangan video yang diterima detikcom, Sabtu (9/10).
Aulia kemudian menjelaskan kronologi awal dari laporannya tersebut. Dia menyebut saat itu awalnya melakukan open booking online (BO) seorang perempuan lewat aplikasi MiChat.
Simak pengakuan lengkap Aulia di halaman selanjutnya.