Pengakuan Lengkap Pemuda Disetrum Begal di BKT Padahal Korban Open BO

Pengakuan Lengkap Pemuda Disetrum Begal di BKT Padahal Korban Open BO

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Minggu, 10 Okt 2021 10:55 WIB
Jakarta -

Seorang pemuda asal Bogor, Aulia Rafiqi (23), membuat laporan ke polisi karena mengaku ditodong celurit hingga disetrum kawanan begal di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur. Setelah diselidiki, Aulia ternyata berdusta. Dia membuat laporan palsu ke polisi sebagai korban begal padahal nyatanya adalah korban open booking online (BO).

Pada Rabu (6/9) dini hari, Aulia mengaku handphone dan uang di kantongnya raib dibawa para pelaku begal. Pada saat itu Aulia baru pulang dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan hendak ke rumah kakaknya di Bekasi.

Tak ada uang, Aulia sampai-sampai memberhentikan kendaraan warga yang melintas untuk ikut serta atau nebeng agar bisa cepat sampai ke rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kan nggak ada kendaraan, nebeng-nebeng orang, terus nyambung-nyambung minta tolong aja," ujar Aulia dihubungi Kamis (7/10).

Menurut pengakuannya, para begal itu beraksi pada pukul 01.00 WIB tepat di BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur. Kata Aulia, dia baru bisa bebas lepas dari bayang-bayang para pelaku sekitar pukul 04.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Masih dari pengakuannya, para kawanan begal itu beraksi menggunakan sepeda motor. Aulia kemudian ditodong celurit hingga disetrum oleh kawanan begal. Ternyata, semua cerita itu hanya akal-akalan Aulia.

Hasil pemeriksaan pelapor dan penyelidikan di lokasi yang telah dilakukan, terungkap Aulia memberikan keterangan palsu. Dari video yang diterima detikcom, Aulia mengaku laporannya palsu. Aulia diketahui melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Timur.

"Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Metro Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoax," kata Aulia dalam keterangan video yang diterima detikcom, Sabtu (9/10).

Aulia kemudian menjelaskan kronologi awal dari laporannya tersebut. Dia menyebut saat itu awalnya melakukan open booking online (BO) seorang perempuan lewat aplikasi MiChat.

Simak pengakuan lengkap Aulia di halaman selanjutnya.

Keduanya kemudian bertemu di sebuah apartemen di daerah Bekasi. Namun kedua pihak kemudian berseteru karena adanya ketidaksesuaian tarif.

"Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah awalnya saya MiChat dengan seorang perempuan dan open BO di Apartemen Kemang View, Bekasi, lantai 9. Kemudian terjadi cekcok karena tidak sesuai kesepakatan," terang Aulia.

Dari cekcok tersebut, muncul teman-teman dari pihak perempuan. Handphone dan uang Aulia lalu diambil oleh para pelaku.

"Akhirnya handphone dan uang saya diambil oleh temen-temen perempuan tersebut," jelas Aulia.

"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kebohongan saya kepada Kepolisian Republik Indonesia," tambahnya.

Berikut pengakuan lengkap Aulia:

Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoaks.

Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah awalnya saya MiChat dengan seorang perempuan dan open BO di Apartemen Kemang View Bekasi lantai 9 dan kemudian terjadi cekcok, karena tidak sesuai kesepakatan, akhirnya, handphone dan motor saya diambil oleh teman-teman rombongan tersebut.

Saya memohon maaf yang sebesar besarnya atas kebohongan saya kepada Kepolisian Republik Indonesia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads