Duka Ibunda Atas Meninggalnya Adit
Aditya Putra (20), menjadi salah satu korban tewas gorong-gorong di Tangerang. Kepergian Aditya meninggalkan duka bagi ibunda, Dyah Ariati.
Diah menceritakan, sebelum kejadian, Adit menunjukkan keanehan yang tidak biasa. Dia meminta ibunya mengantarkan sampai ke depan pintu untuk berangkat kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, sebelum berangkat kerja, Adit hanya mencium tangan ibunya, kemudian langsung berangkat menggunakan sepeda motor. Adit adalah pekerja laundry.
"Nggak biasanya dia gitu, dia cuma cium tangan saja biasanya. Ini dia minta anterin depan pintu, saya tanya kenapa sih, Mas? Dia masih males-malesan di motornya," ucap Diah.
Adit di Mata Ibunda
Sekitar pukul 13.00 WIB, Diah mendapatkan kabar bahwa Adit telah meninggal dunia. Menurut saksi yang melihat, mereka mengatakan saat itu Adit tengah membeli makanan. Kemudian, saat itu Adit mendengar teriakan orang minta tolong dalam gorong-gorong.
"Terus dengan responsifnya dia buka celana langsung masuk ke gorong-gorong itu. Kata saksi-saksi yang di sana seperti itu juga. Adit ini memang korban, tapi memang niat menolong," kata Diah.
Diah sempat tidak percaya saat mendapat kabar jika anaknya menjadi salah satu korban tewas di gorong-gorong tersebut. Ketika dia tiba di kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang dan melihat jenazah anaknya dia baru percaya.
Dyah mengatakan Adit saat itu hendak menolong.
"Pribadinya memang begitu, gampang terenyuh kalau sama orang," kata Diah.
Kini, Dyah sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. Meski sesekali dia masih tidak percaya anaknya meninggal, Dyah sudah ikhlas.
"Ya ada sih (bantuan), walaupun kasarnya saya sih ikhlas, karena anak saya memang tidak ada paksaan untuk menolong memang dari hatinya dia saja mau menolong," pungkasnya.
(mei/eva)