Kapolda Papua Temui Pengungsi-Forkopimda Usai Kerusuhan di Yahukimo

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri meninjau kondisi Yahukimo — Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meninjau kondisi Yahukimo (Dok. Polda Papua)

Jayapura -

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meninjau kondisi Kamtibmas Yahukimo, Papua, pasca-penyerangan masyarakat Yali oleh Suku Kimyal. Mathius memastikan kondisi Yahukimo aman.

Irjen Mathius meninjau Yahukimo didampingi para pejabat Polda Papua. Mathius dan rombongan tiba di Bandara Nop Goliat, Kabupaten Yahukimo, Jumat (8/10/2021), pukul 11.35 WIB, kemudian menuju titik-titik bangunan yang dibakar saat kerusuhan.

Di sana dia menemui masyarakat pengungsi Suku Yali di Gereja GIDI Evan Hastia Distrik Dekai yang berjumlah sekitar 3.000 orang. Mathius juga melakukan pertemuan dengan Forkopimda Kabupaten Yahukimo di Gereja GIDI Evan Hastia Distrik Dekai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau perkiraan saya akan terjadi perang suku, namun ternyata perkiraan saya salah dan saya sangat bangga kepada masyarakat Yahukimo," ujarnya saat pertemuan dengan Forkompimda Yahukimo.

Mathius mengatakan kepolisian akan melakukan proses hukum kepada para pelaku kerusuhan pada 3 Oktober 2021. Dia berjanji akan mengusut siapa aktor intelektual di balik kerusuhan Yahukimo.

"Saya selaku pimpinan kepolisian di Polda Papua akan memproses hukum secara tegas para pelaku aksi tanggal 3 Oktober 2021 kemarin, termasuk aktor intelektualnya. Kalau perlu kita akan proses di Kota Jayapura atau bahkan di luar Papua," tegasnya.

Dia berharap Bupati, Polres, dan Kodim Yahukimo bergerak cepat memberikan bantuan kepada para pengungsi. Dia mengatakan Polda Papua siap mengirim logistik untuk para pengungsi.

Sementara itu, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan Kodim yang telah memfasilitasi para pengungsi.

"Terima kasih kepada Bapak Kapolres karena kemarin sudah difasilitasi Polres untuk para pengungsi, juga kepada Bapak Dandim kami ucapkan terima kasih atas 150 warga kami yang sudah ditampung di Koramil Yahukimo. Juga terima kasih atas bantuan pengamanan dari personel Brimob yang membantu dalam pengamanan sehingga persoalan tidak meluas," ujarnya.

Bupati Didimus berharap kepada Kapolda Papua agar segera memulihkan Situasi kamtibmas di Kabupaten Yahukimo segera kondusif dan kehidupan masyarakat berjalan normal kembali.

22 Orang Jadi Tersangka, Bisa Bertambah

Polda Papua telah menetapkan 22 orang sebagai tersangka kericuhan di Kabupaten Yahukimo, Papua. Tersangka kasus penyerangan suku Kimyal terhadap suku Yali ini pun tak tertutup kemungkinan akan bertambah.

"Telah ditetapkan 22 tersangka di dalam kasus di Yahukimo tersebut. Penyidik masih mendalami dan kemungkinan akan bertambah tersangkanya itu cukup besar, karena kasus ini masih didalami. Mudah-mudahan segala upaya aparat di sana bisa kembalikan situasi kamtibmas di Kabupaten Yahukimo," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (6/10).

"Yang jelas mereka (22 tersangka) ikut serta dalam aksi penyerangan di Gereja GIDI pada 3 Oktober. Mereka terlibat dalam aksi kekerasan," sambungnya.

Selain itu, Rusdi menjelaskan, masih ada 3.609 warga setempat yang mengungsi. Mereka mengungsi di tiga tempat dan diberi perlindungan keamanan.

"Masih ada warga sekitar Yahukimo yang masih mengungsi, masih meminta perlindungan tercatat 3.609 masih berlindung pada beberapa tempat, di Mapolres Yahukimo, gereja, Koramil Dekai," kata Rusdi.

Halaman 1 2

Selanjutnya