Baiat NII yang diduga terjadi di Garut bikin geger. Sejumlah warga Garut mengaku dibaiat masuk aliran tersebut dan didoktrin dengan menyebut bahwa pemerintah RI thogut. Peristiwa ini diselidiki polisi.
Diketahui ada puluhan warga Kecamatan Garut Kota, Garut, yang kabarnya dibaiat masuk NII. Mereka mengaku kepada aparat pemerintahan setempat bahwa mereka telah didoktrin seseorang diberitahu bahwa Indonesia adalah negara thogut.
"Ajarannya yang diterima ya... menganggap negara ini thogut," kata Lurah Sukamentri Suherman kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini pun membuat aparat pemerintahan, tokoh agama, Polri, hingga Densus ikut mengomentari dan menyelidiki kebenaran masalah ini.
Berikut rangkuman terkait baiat NII yang diduga terjadi di Garut:
Baiat NII Diduga di Garut: Awal Mula Pengakuan Seorang Anak
Lurah Sukamenteri Suherman mengatakan informasi tentang puluhan warga dibaiat masuk NII ini terungkap setelah ditemukan pengakuan salah seorang anak kepada orang tuanya.
Anak tersebut diketahui masih remaja dan berjenis kelamin laki-laki. Ia mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Suherman langsung melakukan pendataan. Hasilnya, diketahui ada 59 orang yang mengaku dibaiat masuk NII.
"Ada 59 kalau didata. Ada orang tua, ada anak-anak," kata Suherman.
Kemudian, Suherman langsung menemui keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan kasus tersebut dengan dibantu pihak terkait.
"Hasil dari tabayun, ada islah alhamdulillah yang bersangkutan menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orang tua dan ajaran yang sesuai," ujar Suherman.
Penelusuran Pemkab Garut soal Dugaan Baiat NII
Pemerintah Kabupaten Garut diketahui sedang menelusuri informasi terkait warganya yang diduga dibaiat masuk NII. Kepala Kesbangpol Garut Wahyudijaya menyampaikan informasi bahwa puluhan warga Garut yang dibaiat NII sudah dikantongi Pemda dan kini sedang ditelusuri.
"Memang kami mendapat laporan kaitan dengan isu yang sekarang marak di Garut ini. Ada 59 anak remaja dan juga dewasa yang direkrut kelompok tertentu," ucap Wahyu kepada wartawan, Rabu (6/10/2021) lalu.
Baiat NII Diduga di Garut, Densus 88 Ikut Menyelidiki
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga ikut menyelidiki kasus dugaan pembaiatan oleh NII.
"Iya (dilakukan penyelidikan), tentu saja. Kami sedang mengumpulkan informasi yang lengkap tentang hal ini," ujar Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dihubungi, Kamis (7/10/2021).
Aswin mengatakan Densus telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pencegahan. Menurutnya, mereka tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada puluhan warga Garut yang dibaiat NII ini.
"Iya, tim Densus 88 sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Informasi lainnya soal baiat NII juga dapat dicek di halaman selanjutnya.
Simak Video: Puluhan Warga Garut Ngaku Dibaiat Aliran Sesat NII
Baiat NII Diduga di Garut, Berikut Langkah Terkini Polri
Polri menyebut polisi bersama pemda Garut dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut tengah turun tangan menyelidiki kasus pembaiatan NII ini.
"Jadi untuk masalah itu Polres Garut, Pemda Garut, MUI Garut telah turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).
Rusdi juga menyampaikan pihaknya masih mendalami tentang kasus ini, karena polisi juga menduga aliran pembaiatan tersebut hanya ajaran di masjid setempat.
"Apakah memang terjadi pembaiatan atau hanya ajaran-ajaran, aliran-aliran agama tertentu pada masjid di Kecamatan Sukamentri yang mengajarkan ajarannya kepada beberapa anak didiknya," katanya.
"Ini sedang didalami. Apakah memang betul-betul pembaiatan oleh NII atau memang ajaran daripada aliran-aliran yang ada di agama. Ini masih didalami," lanjut Rusdi.
Lebih lanjut Rusdi mengatakan 59 warga yang diduga dibaiat NII kini tengah dibina. Ia memastikan Polri akan menyelesaikan kasus itu.
"Penyelidikan masih berjalan. Pada sisi lain, dilakukan pembinaan. Yang pasti Polres Garut, Pemda Garut, dan MUI Garut telah bersama-sama untuk melakukan penyelesaian kasus tersebut. Masih didalami," tuturnya.