Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara soal kabar puluhan warga Garut dibaiat masuk Negara Islam Indonesia (NII). MUI minta hal tersebut diselidiki.
Ketua MUI Garut KH Sirojul Munir mengatakan kabar mengenai puluhan warga Garut dibaiat masuk Negara Islam Indonesia (NII) harus segera ditangani.
"Ini krusial, harus segera ditangani," ucap Munir kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munir mengatakan NII sebagai gerakan makar yang membahayakan bagi negara. Untuk itu, pihaknya meminta agar kejadian ini segera ditangani.
"Karena kalau dibiarkan, ini akan lebih berbahaya," ujar Munir.
Munir menambahkan pihaknya sendiri saat ini terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan sikap atas dugaan baiat NII kepada puluhan warga Garut ini.
"Kita sudah bahas yang di Sukamentri ini, dari kelompok NII. Mereja merekrut anak-anak sampai puluhan bahkan di antaranya dibawah umur," katanya.
Sebelumnya, puluhan warga Garut dikabarkan dibaiat untuk masuk aliran sesat NII. Hal tersebut terungkap setelah beberapa di antara mereka menyuarakan hal tersebut. Salah satunya, adalah seorang remaja yang mengaku kepada orang tuanya bahwa mereka ikut dengan aliran NII.
Orang tua yang cemas kemudian melaporkan hal tersebut ke perangkat desa setempat. Setelah didata, ternyata ada 59 orang yang diduga sudah dibaiat masuk NII di wilayah tersebut.
Hingga saat ini belum diketahui bagaimana mereka dibaiat hingga apa saja yang harus dilakukan setelah masuk NII. Namun, salah satu kejanggalannya adalah mereka menganggap pemerintah RI sebagai thogut.
(mso/mso)