Seorang pria diduga mengalami gangguan jiwa tewas dihakimi massa karena mengamuk dan membacok warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pria ODGJ itu dimakamkan oleh Dinas Sosial karena warga desa setempat menolak jenazah lantaran kecewa terhadap pelaku.
"Iya (ditolak). Masyarakat di sana kecewa dan meminta pelaku dimakamkan di luar Desa Sondosia. Dari keluarganya juga tidak keberatan dimakamkan di luar desa," kata Kasat Reskrim Polres Bima Iptu Masdidin kepada detikcom Rabu (7/10/2021).
Dikatakannya, warga sangat tegas menolak pelaku dimakamkan di kampung halamannya. Sebab, warga setempat kecewa perbuatan pelaku hingga menewaskan dan melukai warga lainnya.
Hasil mediasi dan koordinasi antara pihak kepolisian dan warga serta korban menuai kesepakatan, pelaku akan dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Rabangodu, Kota Bima.
"Proses pemakamannya diserahkan kepada Dinas Sosial dan pihak rumah sakit dan dimakamkan di kuburan Rabangodu siang ini," ujarnya.
Masdidin mengungkapkan, selama proses mediasi dengan warga yang menolak, tidak timbul gejolak. Hanya, keluarga pelaku tidak berani keluar dari rumah dan memilih menghindar dari warga lainnya.
"Tidak ada warga yang ngamuk, situasi kondusif, pihak pelakunya pun menahan diri di rumah dan tidak ke mana-mana," tuturnya.
Kepada warga, polisi meminta warga tidak lagi melakukan hal-hal yang merugikan orang banyak karena pelaku pun meninggal.
"Ini sudah terjadi, pelaku sendiri juga meninggal. Siapa pun tidak ingin kejadian seperti ini terjadi. Kita harapkan kepada semua warga dan unsur pemerintah untuk sama sama menjaga kondusifitas daerah," harapnya.
Sebelumnya, seorang pria diduga mengalami gangguan jiwa mengamuk dan membacok warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Satu warga tewas di lokasi kejadian dan pelaku juga tewas dihakimi massa.
"Dua orang tewas di lokasi kejadian termasuk pelaku. Dan dua orang lainnya kritis yang kini tengah di rawat di RSUD Kota Bima," kata Kasat Reskrim Polres Bima Iptu Masdidin kepada detikcom, Rabu (6/10).