Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menekankan pentingnya pengendalian penggunaan air tanah. Dia menegaskan tidak ada larangan melainkan pengendalian.
"Perlu ada pengendalian (air tanah). Tidak ada larangan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Riza menuturkan penggunaan air tanah harus diatur. Dia meminta warga Jakarta dapat menghemat penggunaan air tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya diatur kebutuhan air tanah, agar semuanya bisa memenuhi. Juga hotel, apartemen, perkantoran juga harus diatur kebutuhan air tanahnya juga masyarakat umumnya. Kita minta bisa menghemat kebutuhan air bersih," tuturnya.
Riza mengatakan penghematan terhadap air tanah merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan sekitar. Dia berharap warga Jakarta dapat menerapkan gaya hidup hemat air.
"Kita minta ke semua warga Jakarta untuk menghemat penggunaan air. Harus dijaga air, sekalipun kita bukan di Timur Tengah, padang pasir yang sulit air, tapi tetap kita harus menjaga lingkungan kita, salah satunya adalah memastikan kebutuhan air bersih agar dihemat dijaga," imbuhnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan pemerintah pusat telah mengimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan air minum baku untuk masyarakat. Warga DKI Jakarta bakal dilarang menggunakan air tanah.
Saat ini sudah ada pembahasan terkait hal tersebut. Nantinya ada beberapa sumber air yang bisa digunakan, misalnya dari Jatiluhur, Serpong, sampai Juanda.
"Hal ini karena Jakarta tidak punya sumber air baku, makanya masyarakatnya masih pakai air tanah," kata dia dalam konferensi pers di kantor Kementerian PUPR, Senin (4/10).
(isa/isa)