Amanat Jokowi di HUT TNI
Jokowi berbicara mengenai penanganan COVID-19 dalam peringatan HUT ke-76 TNI. Jokowi mengibaratkan upaya melawan COVID-19 sebagai perang berlarut-larut.
"Sampai dengan hari ini kita masih berada dalam bayang-bayang pandemi COVID-19. Bila diibaratkan sebagai perang, melawan virus COVID-19 saat ini seperti dalam perang yang berlarut-larut, perang yang sangat menguras tenaga, menguras pikiran mental dan semangat juang, perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan sinergi dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jokowi saat memimpin upacara peringatan HUT TNI di halaman Istana Merdeka seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan keberhasilan penanganan COVID-19 saat ini tidak terlepas dari peran besar TNI. Jokowi mengapresiasi TNI yang selalu profesional.
"TNI yang selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan, kemampuan perorangan, kemampuan satuan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta TNI selalu sigap dalam menghadapi beragam ancaman. Potensi ancaman biologis hingga terorisme menjadi perhatian utama Jokowi.
"Kesigapan TNI ini juga saya minta selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas seperti pelanggaran kedaulatan pencuri kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologis, termasuk ancaman bencana alam," kata Jokowi.
Dalam menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas ini, Jokowi menekankan soal transformasi pertahanan TNI. Jokowi ingin TNI meningkatkan kapabilitas pertahanan modern dengan menyesuaikan perkembangan teknologi militer terkini.
"Penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI harus tetap menjadi fondasi utama transformasi pertahanan, yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif, dengan pertahanan berlapis dan memanfaatkan lompatan teknologi militer dan investasi pertahanan yang terencana," ujar Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi juga berbicara soal modernisasi pertahanan yang harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan. Jokowi ingin paradigma diubah dari belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
"Saya tegaskan kembali kita harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, yang dirancang sistematis dan yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan," ujar Jokowi.
(knv/isa)