Polres Metro Depok berencana menerapkan kebijakan ganjil-genap di Jalan Margonda Raya. Kebijakan ganjil-genap ini rencananya akan diterapkan pada Sabtu dan Minggu pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB dan diberlakukan untuk kendaraan roda empat.
Namun, kebijakan ganjil-genap di Kota Depok sampai saat ini belum berlaku. Kasatlantas Polres Metro Depok AKBP Andi Indra Waspada menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam persiapan ganjil-genap.
"Persiapannya baru sampai studi banding ke Polda Metro Jaya. Jadi pelaksanaan ganjil-genap ini kan ada tahapan tahapannya," kata Kasatlantas Polres Metro Depok AKBP Andi Indra Waspada saat dihubungi, Senin (4/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai yang pertama pengkajian, kemudian rapat dengan dewan transportasi merumuskan ruas jalan mana yang akan dijadikan gage tadi," sambungnya.
Tahapan yang akan dilakukan oleh Polres Metro Depok selanjutnya adalah mengundang pelaku bisnis, tokoh masyarakat, dan warga sekitar untuk mensosialisasikan ruas jalan yang akan diterapkan ganjil-genap di Kota Depok.
"Ada tiga tahapan lagi yang akan kita lakukan. Yang pertama, nantinya rencana kita akan mengundang kepada seluruh pelaku bisnis, usaha yang ada di ruas jalan tersebut. Kemudian kita juga mengundang tokoh masyarakat dengan warga sekitar yang mana ruas jalan itu kita gunakan sebagai gage tadi," jelas Indra.
Selanjutnya, Indra menjelaskan tahapan terakhir dalam persiapan ganjil-genap adalah memaparkan rencana kegiatan ganjil-genap di Kota Depok kepada Wali Kota Depok
Ganjil-genap Kota Depok diterapkan mengingat Kota Depok masih berada di PPKM level 3 dan berkaitan dengan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Kemudian terakhir kita harus memaparkan dulu kepada Walikota dulu tentang rencana kegiatan gage tadi," ungkap Indra.
"Intinya berangkat dari pemberlakuan PPKM level 3 dalam PPKM level 3 kan artinya berkaitan dengan pembatasan kegiatan masyarakat, maka dari situ kita mau melaksanakan kegiatan pemberlakuan ganjil dan genap tadi," tambahnya.
Simak video 'PPKM Diperpanjang, Jabodetabek Tetap Level 3':
Indra belum dapat memastikan kapan ganjil-genap akan diterapkan di Depok. Menurut Indra, tahapan perencanaan ganjil-genap harus dilalui agar masyarakat tidak ada yang komplain.
"Kalau untuk kepastiannya belum karena kan tiga tahapan itu harus kita lalui sehingga nanti begitu kita mulai artinya kita sudah sesuai prosedur. Tahapan sudah dilewati. Jangan sampai nanti kita lakukan ganjil genap, komplain masyarakat," jelas Indra.
Rencananya, ganjil-genap di Kota Depok akan diberlakukan dari Jalan Margonda sebelum flyover Universitas Indonesia sampai Jalan Juanda yang mengarah ke Jalan Arif Rahman Hakim.
"Sudah. Di Jalan Margonda, mulai dari sebelum flyover UI, masuk Margonda nanti sampai sementara di Juanda yang mengarah ke Jalan Rakhmad Hakim," jelas Indra.
Indra menjelaskan ganjil-genap di Kota Depok akan diterapkan pada setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00-20.00 WIB karena berdasarkan hasil kajian, peningkatan arus lalu lintas terjadi di waktu tersebut.
"Rencana hari Sabtu dan Minggu. Jam 10.00 sampai jam 20.00. Rencana ya, rencana awal ya," ungkap Indra.
"Kita kan berdasarkan kajian dan penelitian yang ada di lokasi tersebut bahwa di jam tersebut setiap weekend peningkatan arus lalu lintasnya cukup lumayan tinggi sehingga kita gunakan di jam itu," sambungnya.
Indra berharap saat ganjil-genap diterapkan di Kota Depok dapat mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah dan dapat meminimalisir kepadatan arus lalu lintas di Kota Depok.
"Yang pertama tentunya harapan saya selaku kepala satuan lalu lintas di Polres Metro Depok, yaitu yang pertama untuk mengurangi kegiatan aktivitas masyarakat di luar rumah karena ingat kita situasi masih pandemi, PPKM masih di level 3," jelas Indra.
"Kemudian yang kedua harapannya juga dapat meminimalisir mengurangi kepadatan arus lalu lintas terutama di Jalan Margonda karena memang jalur tersebut," tambahnya.
Terakhir, berdasarkan penelitian dan pengkajian, Indra mengatakan kemacetan di Kota Depok akan turun sebesar 27 persen jika dilakukan kebijakan ganjil-genap.
"Kemarin kalau kita lakukan penelitian dan pengkajian kurang lebih 27%," kata Indra.