Napiter MIT Poso Basri Ajak Kelompoknya Ikuti Jejaknya Ikrar Setia NKRI

Napiter MIT Poso Basri Ajak Kelompoknya Ikuti Jejaknya Ikrar Setia NKRI

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Okt 2021 15:10 WIB
Jakarta -

Narapidana kasus terorisme, Muhammad Basri bin Barjo alias Bagong, telah mengucap ikrar setia ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Basri yang pernah tergabung kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ini mengimbau kelompoknya di Poso agar turun gunung dan mengikuti jejaknya.

"Saya Basri atau Kang Basri tau Opa, buat ikhwan-ikhwan dan adik-adikku yang ada di Gunung Biru, khususnya. Imbauan kepada antum semua, kalau antum melihat ana seperti kakak antum, ana imbau kepada antum sudah kita hentikan saja kekerasan yang ada di Gunung Biru, khususnya di Poso, nggak ada gunanya lagi," ujar Basri dalam video yang diterima wartawan, Senin (4/10/2021).

Basri mengimbau kelompok teroris yang masih bersembunyi di Gunung Biru agar segera turun dan mengikuti jejaknya untuk mengucap ikrar setia kepada NKRI. Basri berjanji akan merangkul para pengikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah membuat susah orang banyak, terutama buat masyarakat Poso. Buat adik-adikku sudah turunlah, marilah kembali ke pangkuan NKRI, kita bangun kembali bangsa ini bersama masyarakat dan saudara kita, kita dapat kumpul lagi dengan anak istri kita," jelasnya.

"Saya berjanji kalau antum mau turun, saya yang akan jemput, akan saya gendong, akan saya peluk kalian semua," ujarnya lagi.

ADVERTISEMENT
Napi terorirs eks pemimpin MIT Muhammad Basri bin Barjo ajak pengikutnya ikuti jejak sumpah setia ke NKRINapiter MIT Poso Muhammad Basri bin Barjo Ajak Kelompoknya Ikuti Jejaknya Ikrar Setia NKRI (Dok. Istimewa)

Basri juga mengimbau para pengikutnya agar tidak perlu khawatir dicap pengecut jika mereka mau turun dari Gunung Biru dan bertaubat.

"Sebenarnya kalian turun bukan pengecut, sebenarnya orang-orang pengecut itu teman-teman yang dibilang mujahidin yang akhirnya teriak-teriak di belakang pantat-pantat istri-istri mereka," katanya.

Basri mengatakan sudah tidak ada gunanya lagi melakukan kekerasan di Poso. Basri mengajak mereka untuk kembali ke NKRI dan membangun bangsa dengan damai dan sejahtera.

"Marilah kita pahamkan nggak ada gunanya kita buat kekerasan lagi di Poso. Buat ikhwan-ikhwan yang mengaku mujahidin, kita mengimbau jangan bergabung dengan saudara kami di Poso, jangan ikut memperkeruh masalah di Poso, kami sudah bosan dengan kekerasan, kami tidak mau ada pertumpahan darah. Nggak ada gunanya, Poso ingin damai, Poso ingin tentram. Kami akan bangun Poso dengan nilai-nilai ajaran Rasulullah yang baik, bukan dengan cara-cara kekerasan," bebernya.

Halaman selanjutnya, Basri tegaskan ikrar setia ke NKRI tanpa paksaan.

Ikrar Setia NKRI Tanpa Paksaan

Sementara itu, Basri menegaskan bahwa dia mengucap ikrar setia ke NKRI bukan karena paksaan. Ia mengucap janji setia ke NKRI juga bukan karena anak-istrinya ditangkap.

"Saya Muhammad Basri alias Opah. Kalian melihat saya mungkin di media, saya sudah kembali ke pangkuan NKRI itu bukan karena paksaan, itu bukan karena anak dan istri saya ditangkap atau apa yang mau ditangkap, itu tidak benar," katanya.

Basri mengatakan dirinya mengucap sumpah setia kepada NKRI karena kemauannya sendiri. Juga karena atas dasar pertimbangan keilmuannya.

"Bahwa saya mengambil NKRI atas dasar ilmu yang saya pertimbangkan, apa yang saya dapatkan dulu untuk mengafirkan itu salah. Bahwa Rasulullah tidak mengajarkan untuk mengafirkan orang syahadat," katanya.

Basri juga mengajak anak istrinya untuk mengikuti jejaknya sumpah setia kepada NKRI.

"Maka dari itu saya mengambil NKRI atas dasar saya sudah memahami ilmu, saya kembali ke pangkuan NKRI ini bukan karena paksaan, tetapi dari hati saya bukan karena anak dan istri saya ditangkap atau karena orang-orang yang saya cintai mau ditangkap, tapi karena ikhlas saya ingin membangun negara ini dengan ilmu dan kekuatan saya untuk membangun Indonesia ini dengan damai dan sejahtera," ujarnya.

Basri mengaku telah berbuat dosa atas tindakan aksi terorisme yang ia lakukan bersama kelompok MIT.

"Karena saya sudah banyak membuat dosa untuk negara ini dan khususnya untuk masyarakat Indonesia. Semoga yang tonton video saya ini, saya dengan ikhlas mengambil NKRI ini. Buat istri-istri saya, kalau kalian sudah mengafirkan saya itu terserah. Cuma saya punya dalil dari Alquran dan hadis, insyaallah nanti saya berikan apa yang saya ambil NKRI bukan karena nafsu tapi atas keilmuan saya," tutupnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/10) lalu, Basri mengucap ikrar sumpah setia kepada NKRI. Pengambilan sumpah setia kepada NKRI itu dilaksanakan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads