Korban Anak Nia Daniaty Dijanjikan Jadi PNS Pemprov DKI, Setor Rp 40 Juta

Korban Anak Nia Daniaty Dijanjikan Jadi PNS Pemprov DKI, Setor Rp 40 Juta

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 01 Okt 2021 10:41 WIB
Jakarta -

Sejumlah korban buka suara soal dugaan penipuan oleh anak Nia Daniaty, Olivia Nathania. Salah satu korban bernama Karno mengaku telah menyetor uang banyak agar anaknya bisa menjadi PNS di Pemprov DKI Jakarta.

"(Sudah transfer) Rp 40 juta cash. Anak dijanjiin jadi CPNS Pemprov DKI," ujar Karno di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Karno menjelaskan awalnya dia ditawari oleh Agustin--mantan guru Olivia--jika ingin masuk PNS. Singkatnya, Karno kemudian meminta alamat kepada Agustin untuk bertemu dengan Olivia. Karno sendiri kenal dengan Agustin karena teman main voli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awal Ibu Agustin tanyakan ke saya, 'Apakah ada yang mau masuk PNS?' Saya jawab anak saya. Setelah itu, saya minta alamat dan ke rumah Ibu Olivia," kata Karno.

Karno merasa yakin anaknya bisa masuk PNS setelah melihat sosok ibunda Olivia adalah seorang public figure. Ditambah lagi Olivia mengaku sebagai istri pejabat.

ADVERTISEMENT

"Di situlah langsung saya yakin dengan lowongan CPNS, karena orang tuanya public figure dan Olivia mengaku istri pejabat (di bidang) batu bara yang punya link banyak ke lingkungan pejabat," katanya.

"Saya tertarik di situ dan saya serahkan uang tersebut ke anak saya untuk jadi CPNS," sambungnya.

Sementara itu, kuasa hukum korban, Odie, mengungkapkan dugaan tindak pidana penipuan ini terjadi di rumah sekaligus kantor milik Olivia atau Oi.

"Tadi juga penyidik tanya di mana terjadinya peristiwa adanya dugaan penipuan penggelapan, kami jelaskan lokasi kejadian di Kemang Timur 5 yang rumah Oi itu rumah sekaligus kantor. Awalnya Karno yakin karena rumah itu mewah dan megah, baru kemudian diketahui rumah hanya sewa," jelas Odie.


Halaman selanjutnya, Olivia membantah segala tuduhan

Dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Olivia, didampingi pengacaranya Susanti Agustina, membantah tuduhan penipuan. Susanti bahkan menyebutkan Karno menerima uang dari korban CPNS.

"Ini ke Pak Karno ya Rp 20 juta, tapi ada lagi ini masih banyak kita masih rekap," katanya.

Menurut Susanti, Karno bertugas sebagai perekrtut CPNS. Menurutnya lagi, ia menarik uang dari para korban.

"Jadi istilahnya seperti ini dia narik orang Rp 50 juta, setornya Rp 25 juta, baru dia teriak-teriak seolah-olah Oi semua. Padahal dia sendiri juga ikut dalam rekrut ini," katanya.

Susanti menambahkan Karno berperan aktif dalam mempresentasikan soal seleksi CPNS kepada para korban.

"Justru dia yang lebih aktif mempresentasikan 'ini loh pasti keterima PNS, terus menggantikan orang-orang yang sudah meninggal karena COVID'. Jadi dia yang mempresentasikan, bukan Oi, jadi Oi tidak pernah berhadapan langsung dengan orang-orang itu, cuma hanya dengan Ibu Titin (Agustin)," tutur Susanti.

Halaman 3 dari 2
(mea/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads