Sebelumnya, video dua atlet difabel Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), yang menyampaikan curahan hati (curhat) karena merasa tak diperhatikan dan tak mendapat dukungan Pemda setempat viral di media sosial. Padahal atlet tersebut akan berjuang di ajang turnamen internasional.
Dilihat detikcom, Kamis (30/9/2021), unggahan curhat dua atlet difabel di Asahan itu diposting pemilik akun Facebook bernama Adi Chandra Pranata. Dalam narasi video tersebut, keduanya menceritakan sebagai warga Kabupaten Asahan dan menjadi atlet difabel yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video, dua atlet tersebut adalah Mila Apriani atlet NPC lari difabel 100 meter putri yang akan mengikuti pertandingan di Asian Youth Para Games di Bahrain pada Desember 2021 dan atlet taekwondo difabel bernama Fadli Ramadhan menyebut dirinya sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi nasional sebelum mengikuti kejuaraan di China.
"Saya Mila Apriani atlet NPC lari sprinter 100 meter Kabupaten Asahan, kami mohon pak tolong perhatikan kami Bapak Bupati Asahan dan DPRD supaya kami lebih semangat latihan untuk mengikuti pertandingan di Asian Youth Para Games di Bahrain. Saya ingin mengubah nasib kami, Pak, saya ingin mengharumkan nama Kabupaten Asahan, kekurangan bukan halangan bagi saya. Namun saya memohon tolong perhatian kami pak," kata Mila dalam video yang beredar.
Ketua NPC Asahan Andi Ernes saat dimintai konfirmasi membenarkan kedua atlet tersebut adalah binaan pihaknya.
Ernes mengatakan kondisi NPC Kabupaten Asahan sejak pertama kali dibentuk pada 2018 belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan pendanaan hibah dari APBD pemerintah daerah. Padahal, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan pengajuan anggaran tersebut melalui dinas terkait hingga beraudiensi dengan Bupati Asahan.
"Jadi tahunya kami usulan bantuan anggaran itu tidak ada tahun 2021, sementara kami masukkan melalui dinas. Wajarlah mereka menyampaikan kekecewaannya," kata Andi.
(fas/haf)