Terungkap Penyebab Ada Warga Percaya Isu Kebangkitan PKI

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 15:02 WIB
Rico Marbun (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Lembaga survei Median menyatakan sebanyak 46,6 persen responden masih percaya dengan isu kebangkitan komunis atau PKI. Lantas apa alasan mereka percaya kebangkitan PKI?

Hal ini diketahui dari hasil survei yang dilakukan Median terkait persepsi publik atas isu PKI. Survei dilakukan pada 19-26 Agustus 2021 dengan metode survei multistage random sampling dan proporsional terhadap 1.000 responden.

Survei memiliki margin of error sebesar kurang-lebih 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei, responden diberi pertanyaan 'Seberapa percaya Anda tentang isu kebangkitan komunisme (PKI) di Indonesia?'

Hasilnya sebanyak 17,9 persen sangat percaya isu kebangkitan PKI, 28,5 persen percaya, tidak percaya 31,5 persen, sangat tidak percaya 13,5 persen dan tidak tahu 8,6 persen.

Maka, total responden yang percaya akan kebangkitan PKI 46,4 persen. Sedangkan 45,0 persen mengaku tidak percaya.

Direktur Eksekutif Median yang juga merupakan pengurus Partai Gelora, Rico Marbun lantas memaparkan alasan responden menyatakan percaya kebangkitan PKI. Para responden ini disebut kembali diberi pertanyaan terkait alasan percaya dan tidak percaya.

"Kita beri pertanyaan 'mengapa Anda percaya akan isu kebangkitan komunisme di Indonesia?', dari sini kita bisa melihat apa sebenarnya yang dipikirkan publik. Kalau kita melihat, ini pertanyaan terbuka, tidak kita bantu secara kuesioner," kata Rico.

Hasilnya, alasan responden percaya dengan isu kebangkitan PKI ialah banyaknya TKA China di Indonesia, ulama banyak ditangkap dan diserang, Indonesia bergantung pada vaksin dari China, negara China ingin mencaplok Natuna, hingga sejarah tentang komunis yang dikaburkan.

Sedangkan alasan responden tidak percaya, karena PKI sudah dilarang di Indonesia, sudah jadi sejarah, Indonesia punya Pancasila, serta isu komunis kepentingan politik.

"Kalau kita lihat alasan-alasannya, kita bisa melihat adanya 2 faktor. Pertama faktor dalam dan luar negeri, tapi faktor dalam negeri yang ada juga bukan secara spesifik langsung ke organisasi PKI itu sendiri. Tetapi sebenarnya lebih kepada adanya tendensi dominasi di dalam pikiran publik terutama kegiatan ekonomi dari salah satu negara, yaitu Tiongkok di Indonesia," kata Rico.

Simak video 'Gatot Sebut PKI Gaya Baru Sudah Menyusup ke TNI':






(dwia/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork