Lembaga survei Median melakukan survei terkait persepsi publik atas isu reshuffle kabinet Jokowi. Hasilnya, 53,0 persen merasa reshuffle kabinet tidak akan mengubah situasi menjadi lebih baik.
Survei dilakukan pada 19-26 Agustus 2021. Survei dilaksanakan dengan multistage random sampling dan proporsional terhadap 1.000 responden.
Survei memiliki margin of error kurang-lebih 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini dirilis oleh Direktur Eksekutif Median Rico Marbun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam survei, responden diberi pertanyaan 'Apakah menurut anda reshuffle kabinet atau penggantian menteri akan mengubah situasi saat ini menjadi lebih baik?'.
Berdasarkan hasil survei, 53,0 persen menjawab tidak berubah. Sedangkan 20,0 persen menjawab reshuffle kabinet akan membuat kondisi menjadi lebih baik.
"Kami tidak fokus ke nama-nama, tapi lebih penting karena isu reshuffle seakan jadi isu laten. Kadang-kadang muncul, kadang-kadang hilang, sekali muncul seperti yang sekarang umumnya langsung terlihat Partai A mengusulkan si A dan B. Tapi belum ada yang bertanya apakah publik menginginkan reshuffle," ujar Rico, yang juga merupakan pengurus di Partai Gelora.
Selain itu, dalam survei juga disebutkan, jika ada reshuffle, mayoritas publik menginginkan menteri dari kalangan profesional.
Berikut jumlah persentase latar belakang menteri jika terjadi reshuffle berdasarkan pilihan responden:
Profesional atau nonparpol: 65,0%
Berasal dari parpol: 20,0%
Tidak tahu: 27,0%