Sidang Suap Nurdin Abdullah

Saksi Ungkap Momen Ajudan Nurdin Abdullah Ambil Rp 2,2 M dari Kontraktor

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 19:07 WIB
Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah saat menghadiri sidang secara virtual. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nonaktif Nurdin Abdullah sempat terlibat saling bantah dengan kontraktor Ferry Tanriadi terkait gratifikasi Rp 2,2 miliar. Salah seorang karyawan Ferry, Yusman Yusuf, dalam kesaksiannya mengungkap momen ajudan Nurdin, Syamsul Bahri, menerima dana Rp 2,2 miliar tersebut.

Dalam sidang kasus suap Nurdin Abdullah di Pengadilan Tipikor Makassar, Rabu (29/9/2021), Yusman, yang dihadirkan sebagai saksi, mengungkapkan Syamsul awalnya datang ke rumah pribadi Ferry di kawasan Boulevard, Makassar, pada pertengahan Februari 2021. Yusman, yang berjaga di pos rumah Ferry, adalah orang yang menerima kedatangan Syamsul kala itu.

"Jam 11 (malam) kalau tidak salah itu Syamsul datang ke rumah Pak Ferry, cari Pak Ferry," ucap Yusman di persidangan di Pengadilan Tipikor Negeri Makassar, Rabu (29/9/2021).

Jaksa KPK Siswandono menanyakan apa persisnya yang disampaikan Syamsul Bahri saat datang ke rumah Ferry.

"(Dia sampaikan) saya Syamsul, orangnya Pak Gubernur, mau ketemu sama Pak Ferry," ucap Yusman menirukan ucapan Syamsul.

Yusman mengaku langsung memberi tahu Ferry terkait kedatangan Syamsul. "Pak Ferry bilang, ya sudah, suruh naik saja nanti. Saya ajak Syamsul naik ke lantai dua di ruangan keluarga," ungkap Yusman.

Saat pertemuan Syamsul dan Ferry, Yusman mengaku berdiri di belakang Ferry, tepatnya dari jarak 3 meter.

"Nggak lama kemudian Pak Syamsul bilang ini ada pesan dari Pak Gubernur Nurdin Abdullah untuk minta biaya operasional. Terus Pak Ferry jawab, 'Iya, nanti saya usahakan'," tutur Yusman.

Setelah menyanggupi permintaan itu, Yusman, yang berdiri di belakang, mengaku dipanggil Ferry. Dia diperkenalkan ke Syamsul Bahri.

"Terus Pak Ferry bilang, iya nanti kamu janjian saja sama Yusman," ungkapnya.

Selepas perkenalan itu, Yusman mengantar Syamsul Bahri ke bawah karena sudah mau pulang. Saat itu, Yusman mengaku spontan meminta Syamsul kembali lagi dalam waktu dua hari kemudian.

"Terus nggak lama Pak Ferry panggil lagi saya, akhirnya saya naik ke depan kamarnya, terus dia kasih uang di tiga kantong plastik," ucap Yusman.

"Setelah itu (uang di kantong kresek) saya bawa ke kamar, Pak," katanya lagi.

Pada keesokan harinya sekitar pukul 04.30 Wita, Yusman mengantar Ferry ke Bandara karena hendak ke Jakarta. Kemudian dua hari setelahnya, Syamsul benar-benar datang dan mengambil uang tersebut.

"Pak Syamsul datang, terus dia cari saya, terus saya ambil uang di kamar, terus saya bawakan ke mobilnya. Setelah itu Pak Syamsul minta pamit pulang," ucap Yusman.

Uang Rp 2,2 M Sempat Dikemas Lagi ke Dalam Kardus

Yusman mengatakan, sebelum Syamsul datang mengambil uang tersebut, dia sempat mengemas uang Rp 2,2 miliar itu ke dalam dua kardus, yakni kardus mi dan kardus air mineral.

"Saya masukkan di dus," ungkap Yusman.

Yusman juga mengaku telah melaporkan penyerahan uang Rp 2,2 miliar itu kepada Ferry Tanriadi saat sang atasan kembali dari Jakarta.

"(Pelaporan ke Ferry) pas pulangnya dari Jakarta, dua-tiga hari setelahnya," pungkas Yusman.




(hmw/nvl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork