Nama Wakil Wali Kota (Wawalkot) Palembang Fitrianti Agustinda dicatut oknum tak bertanggung jawab. Nama Fitrianti dipakai untuk seolah-olah akan memberikan donasi ke rumah ibadah di wilayah Palembang.
Fitrianti mengunggah tangkapan layar (screenshot) percakapan di aplikasi WhatsApp yang mencatut namanya.
Dilihat detikcom, Rabu (29/9/20201), dalam percakapan di tangkapan layar itu, seseorang yang mengatasnamakan Fitrianti Agustinda itu memulai percakapan yang ditujukan kepada seorang pengurus Masjid Al-Farouk di Palembang.
Diawali dengan salam, selanjutnya oknum yang mengaku Fitrianti itu mengaku ingin membagikan donasi ke rumah ibadah.
"Perkenalkan saya ibu Fitrianti Agustinda mewakili dari Pemkot Palembang. Tujuan saya menghubungi saat ini terkait pembagian donasi dari Pemkot Palembang. Dan ditujukan ke rumah ibadah, khususnya yang masuk wilayah Palembang," demikian tulis oknum yang mencatut nama Fitrianti.
Fitri, yang mendapatkan tangkapan layar percakapan tersebut, merasa tidak terima atas ulah orang tidak bertanggung jawab itu. Dia kemudian membagikan tangkapan layar itu di akun media sosial miliknya.
"Macem-macem bae wong mak ini hari nak bebuat nganar njahatke, bahkan nipu atas namo kito (Macam-macam saja orang sekarang ini. Mau berbuat jahat bahkan menipu atas nama kita)," kata Fitri dalam unggahannya.
Dalam postingan itu, Fitri juga mengimbau masyarakat lebih waspada dan tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenaran. Dia juga menyarankan untuk mencari tahu kebenaran terlebih dahulu apabila mendapat informasi.
"Tetep waspada yo dulur-dulur. Jangan mudah percayo (percaya). Dan dalem bentuk apopun (apa pun) jangan lupo (lupa) cross check tentang kebenaran suatu hal," tulis Fitri.
"Semoga kito (kita) selalu dalem lindungan dan karunia Allah," kata Fitri menutup tulisannya.
Respons Pemkot Palembang
Pemkot Palembang akan mengecek kepastian akun bodong tersebut dan akan membawa ke ramah hukum.
"Iya, itu tidak benar, sumbangan ke rumah ibadah tidak ada dalam bentuk donasi. Yang ada dalam bentuk hibah dan itu harus diajukan pengurus rumah ibadah tersebut setahun sebelumnya," kata Sekda Pemkot Palembang Ratu Dewa saat dimintai konfirmasi detikcom.
Dalam waktu dekat, kata Dewa, Pemkot Palembang memang tidak punya agenda melaksanakan pemberian bantuan kepada rumah ibadah tersebut.
"Itu sebenarnya tidak ada, kita kalau untuk masjid musala (rumah ibadah) itu resmi, bentuknya hibah (bukan donasi)," kata Dewa.
Dewa juga menjelaskan mekanisme pemberian bantuan ke rumah ibadah dari Pemkot Palembang ada beberapa proses yang harus dilewati.
"Proposalnya harus setahun sebelumnya disampaikan, dokumennya harus lengkap, pengurusnya, dan diverifikasi secara administrasi maupun verifikasi secara faktual ke lapangan betul, ditinjau masjidnya ada-tidak, musalanya ada-tidak. Tidak gegabah, tidak segampang itu," jelasnya.
Dewa mengaku prihatin atas ulah orang tidak bertanggung jawab tersebut. Pemkot Palembang akan mengecek akun tersebut dan apabila terbukti akan membawa kasus ini ke ranah hukum
"Kita prihatinlah dengan hal-hal yang demikian. Saya akan suruh Kominfo cek dulu apa akun yang bersangkutan, terus akan kita pelajari dulu dengan Bagian Hukum. Nanti baru kita ambil sikap dari Pemerintah Kota," ungkap Dewa.
Simak juga 'Kata Gubernur Sumsel soal Alex Noerdin Tersangka Korupsi Masjid Sriwijaya':
(zap/jbr)