Kasus pembakaran mimbar masjid di Makassar memicu kecaman para tokoh bangsa mulai dari Jusuf Kalla (JK) hingga Mahfud Md. Ulah keterlaluan ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 25 September 2021 di Masjid Raya Makassar selepas tengah malam atau tepatnya 01.00 Wita. Pelaku yang belakangan diketahui berinisial KB membakar mimbar hingga sajadah yang merembet dan menghanguskan sejumlah Al-Qur'an.
Saat beraksi KB mengenakan penutup wajah. Penjaga keamanan masjid sempat mengejarnya tetapi KB berhasil lolos. Akhirnya kepolisian pun turun tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siang harinya pukul 13.35 Wita polisi menjerat KB yang ternyata tinggal di dekat lokasi masjid. Saat diinterogasi KB mengaku sakit hati terhadap sekuriti dan pengurus masjid karena ditegur saat tidur di masjid sehingga akhirnya nekat membakar mimbar.
Polisi menduga KB mengonsumsi narkoba sebelum menjalankan aksinya. Penyidik sedang mendalami untuk memastikan lebih lanjut dugaan tersebut.
"Diduga pelaku sudah lama mengkonsumsi zat-zat berbahaya," ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana.
Kombes Witnu menyebut zat-zat berbahaya tersebut bisa saja berupa narkoba. Namun dia mengatakan penyidik butuh waktu untuk memastikan lebih lanjut.
"Ini juga akan kita lakukan pengembangan keterkaitan pelaku dengan para pengedar narkoba," lanjut Witnu.
JK Soroti Kriminalisasi Ulama
Di hari yang sama JK selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengecam perbuatan KB. Namun JK meminta publik untuk tidak terpancing emosi.
"Saya selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia mengecam keras tindakan pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar yang diperkirakan terjadi pada dini hari tadi. Dan saya berharap kepada masyarakat, terutama umat Islam di Makassar dan daerah lainnya di Indonesia agar tidak terprovokasi atas tindakan tersebut," ujar JK dalam keterangan tertulis yang diterimadetikcom, Sabtu (25/9/2021)
"Saya yakin dan percaya, aparat kepolisian segera menangkap pelaku serta mengungkap motifnya," imbuhnya.
Mewaspadai kasus serupa terjadi di masjid lain, JK berpesan kepada jajaran pengurus masjid di seluruh Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor kepada yang berwenang apabila melihat hal hal mencurigakan. Apalagi, menurut JK, kriminalisasi terhadap ulama mulai marak kembali belakangan ini.
"Saya berharap kepada para pengurus masjid di Indonesia untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat hal-hal yang mencurigakan. Apalagi belakangan ini kriminalisasi kepada ulama mulai marak lagi terjadi," kata JK.
"Semoga aparat kepolisian bersama-sama masyarakat dapat mencegah terjadinya kasus-kasus seperti ini di masa yang akan datang," imbuhnya.
Tanggapan Mahfud
Di sisi lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)Mahfud Mdangkat bicara soal beragam kasus yang muncul di publik yang terjadi pada ulama dan ustaz. Menurut Mahfud, istilah 'kriminalisasi ulama' salah kaprah meski tidak menyebutkan khusus mengenai JK.
"Ada yang mengatakan ini merupakan gejala meningkatnya kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz. Istilah kriminalisasi ini salah. Kalau kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, itu berarti ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal. Itu namanya kriminalisasi," ucap Mahfud kepada wartawan, Minggu (26/9/2021).
"Yang terjadi belakangan ini justru orang yang disebut ustaz atau tokoh atau tempat ibadah itu menjadi korban dari sebuah kegiatan kriminal yang nyata," imbuhnya.
Untuk itu, Mahfud meminta publik menanggapi hal ini dengan kepala dingin. Mahfud mewanti-wanti agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.
"Oleh sebab itu, kita semua harus hati-hati, aparat hati-hati, masyarakat hati-hati jangan terprovokasi. Kita ini harus menjadi keutuhan dan kedamaian di negara ini," kata Mahfud.
Mahfudturut meminta aparat penegak hukum bertindak tegas. Siapa pun pelaku kriminal yang menyasar ulama atau ustaz harus dihukum.
"Saya tegaskan tadi satu, siapa pun pelakunya supaya ditangkap dan diproses," kata Mahfud.
Mengenai istilah kriminalisasi ulama yang disebut salah ituMahfudmemang tidak merujuk pada siapa tokoh yang menyebutkannya. Namun beberapa waktu sebelumnya Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengecam tindakan pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar sembari berpesan mengenai meningkatnya kriminalisasi ulama.