Kompolnas soal Nakes Diserang di Papua: KKB Tak Kenal Tugas Kemanusiaan

Kompolnas soal Nakes Diserang di Papua: KKB Tak Kenal Tugas Kemanusiaan

Annisa Rizky Fadhila - detikNews
Sabtu, 25 Sep 2021 15:57 WIB
Ilustrasi Papua yang digunakan Jokowi saat sampaikan duka cita untuk korban banjir Sentani. (Dok Twitter @jokowi)
Ilustrasi Papua (Dok Twitter @jokowi)
Jakarta -

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim menyoroti serangan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Papua oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Cara mewujudkan stabilitas di Papua bukan hanya lewat pendekatan keamanan, namun juga pendekatan kesejahteraan.

"Bahwa kelompok bersenjata itu sangat brutal dan beringas. Dia tidak mengenal siapa pun, termasuk tugas kemanusiaan, dia tidak mengenal itu," ujar Yusur dalam diskusi publik yang diselenggarakan MNC Trijaya, Sabtu (25/9/2021.

Dari sisi nurani pun, tindakan itu tidak bisa ditoleransi. Karena itulah, konsep keamanan di Papua harus dibangun karena menyangkut keamanan maupun kesejahteraan nakes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menilai saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi masalah. Karena itu, penting bagi seluruh jajaran untuk melindungi nakes dan mengutamakan kesejahteraan mereka.

"Sesungguhnya penting melindungi nakes kita, sejauh ini kan pendekatan pemerintahan strateginya kesejahteraan, terus menganulir sifat kekerasan agar diredam. Tapi persoalan Papua tidak hanya serangan saja," kata dia.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, jangan sampai pemerintah disalahkan internasional

Jangan sampai pemerintah disalahkan internasional

Yusuf mengaku saat ini Polri masih menjalankan keamanan di wilayah Papua. Kepolisian juga melakukan penetrasi terhadap kelompok bersenjata, melakukan pendekatan kesejahteraan, termasuk mengirimkan nakes di daerah-daerah Indonesia.

Sejalan dengan hal itu, strategi keamanan perlu diperkuat karena Papua akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). Karena itulah kerja sama antara polisi dan TNI kian dibutuhkan.

"Karena Papua kan juga ada penyelenggaraan PON. Ini merupakan sinyal penting bahwa pendekatan kesejahteraan harus diperkuat dengan strategi keamanan di Papua. Sampai saat ini Polri masih bekerja sama dengan TNI," ujar Yusuf.

Hadirnya kelompok KKB diyakini untuk merusak keamanan di Papua. Hal ini sejalan dengan penyelenggaraan PON yang harus berjalan kondusif.

Hadirnya KKB juga mempengaruhi citra Indonesia di kancah internasional. Dia berharap, menjelang PON, peningkatan keamanan khususnya kepada nakes harus diperketat agar tidak ada penyerangan lebih lanjut.

"Sesungguhnya yang dilakukan KKB menjadi buruk di mata internasional. Jangan sampai pemerintah disalahkan. Saat ini pemerintah juga mengedepankan kesejahteraan yang dibangun dalam situasi kondusif. Papua tetap terjaga keamanannya. Nah, ini yang dicoba dirusak KKB," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads