Polisi menangkap BIP (43), tukang tambal ban yang menyebar ranjau paku di Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pelaku beroperasi dengan membawa gerobak keliling jalanan.
"Yang bersangkutan adalah tukang tambal ban, di mana yang bersangkutan bengkelnya tak tetap, tapi bergerak, portabel dengan gerobak. Kompresor dan alat macam-macamnya ditumpangkan di gerobak," jelas Kapolsek Tebet Kompol Alexander Ahmad Yurikho kepada wartawan di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021).
Alex mengatakan pihaknya banyak mendapat keluhan warga soal maraknya ranjau paku di jalanan. Hasil penyelidikan polisi, tersangka sengaja menebar ranjau paku demi mencari keuntungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyaknya kejadian pengendara yang bannya gembos bukan merupakan ketidaksengajaan, tapi ini dirancang dan disengaja oleh tersangka BIP," ujarnya.
BIP memanfaatkan para pengendara motor yang bannya mengalami gembos akibat ranjau paku. Dia menawarkan jasa tambal ban atau menjual ban dalam baru dengan harga tiga kali lipat lebih mahal.
"Sehari dia bisa 3 atau 4 (korban pengendara). Jadi 3 kali Rp 75 ribu (harga ban dalam), maka bisa dihitung sendiri jadi bisa jutaan rupiah," katanya.
Ranjau dari Payung
Ranjau yang disebar pelaku bukan paku biasa, melainkan terbuat dari jari-jari payung. Ranjau paku payung ini dibuat tajam.
"Ini paku rangka payung. Paku ini tak sama dengan paku yang biasa dan ada sering dipakai," kata Kapolsek Tebet Kompol Alexander Yurikho kepada wartawan di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021).
Alex menjelaskan paku yang dibuat dari kerangka payung ini lebih tajam. Ranjau paku payung ini bisa membuat ban dalam bocor hingga sobek.
"Paku ini ada rongganya. Jika paku kena ban, ban segera kehilangan angin dan tekanannya, sehingga pengendara harus ganti ban. Jika dipaksakan, ban rusak," jelas Alex.
Pelaku memotong kerangka payung menjadi 5-10 cm. Ranjau paku ini kemudian dia sebar di jalan raya pada malam hari.