Tega! Nenek Jukir di Makassar Dikeroyok, Uang Hasil Parkir Dirampas

Tega! Nenek Jukir di Makassar Dikeroyok, Uang Hasil Parkir Dirampas

Reinhard Soplantila, Ibnu Munsir - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 20:19 WIB
Nenek yang bekerja sebagai juru parkir, Hasriany Dg Caya (62), menjadi korban pengeroyokan. Uangnya juga dirampas (Reinhard S/detikcom)
Nenek yang bekerja sebagai juru parkir, Hasriany Dg Caya (62), menjadi korban pengeroyokan. Uangnya juga dirampas. (Reinhard S/detikcom)
Makassar -

Hasriany Dg Caya (62) menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang hingga mengalami luka lebam di kepala dan tubuhnya. Nenek yang bekerja sebagai juru parkir ini juga uangnya dirampas pelaku.

Hasriany mengaku dipukuli menggunakan kunci roda oleh sejumlah pria di Jalan Andalas, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Senin (19/9). Kisah pilu nenek Hasriany viral hingga memancing simpati dari sejumlah pihak.

Sore ini, kasus penganiayaan dan perampokan itu dilaporkan ke Mapolrestabes Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permisi, ini (luka di bawah mata), sama ini (luka lebam di dahi), sama dada, sama keluar mulutku darah dipukul saya pakai pengunci roda (oleh) dua orang (pelaku)," ujar Hasriany, Kamis (23/9/2021).

Nenek Hasriany mengaku masih merasakan sakit akibat pengeroyokan yang dialaminya. Dia berharap pelaku segera ditangkap.

ADVERTISEMENT

"Sakit dada, kepala sakit. Saya juga sudah ditendang, Pak. Semoga pelaku ditangkap," ucapnya.

Pemkot Makassar Bantu Korban

Pihak Pemkot Makassar pun membantu nenek Hasriany untuk menjalani visum. Mereka juga mendampingi korban melapor ke pihak kepolisian.

"Jukir Asriani Dg Caya yang tertimpa musibah yakni tindakan kejahatan yang dilakukan oleh oknum preman di Jalan Andalas beberapa hari lalu. Jukir berumur 62 tahun sudah babak belur akibat pukulan dan tendangan di dadanya, iye uang diambil," kata Dirut Perumda Parkir Makassar, Irham Syah Gaffar.

Nenek yang bekerja sebagai juru parkir, Hasriany Dg Caya (62), menjadi korban pengeroyokan. Uangnya juga dirampas (Reinhard S/detikcom)Nenek Hasriany mengaku masih merasakan sakit akibat pengeroyokan yang dialaminya. (Reinhard S/detikcom)

Simak langkah kepolisian terkait laporan dari nenek Hasriany di halaman selanjutnya.

Dia mengatakan korban mengalami sejumlah luka. Ia kemudian mendampingi korban untuk divisum dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

"Kasus penganiayaan ini kita akan laporkan pada kepolisian. Dilanjutkan, Deng Caya bakal melakukan pemeriksaan kesehatan atau visum di rumah sakit (RS). Hasilnya akan dibawa ke kantor polisi," katanya.

Polisi Selidiki Kasus

Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando, membenarkan korban telah membuat laporan. Untuk melengkapi pelaporan penganiayaan itu, korban dibawa untuk melakukan visum di RS.

"Benar yang sebagaimana kita lihat ada seorang nenek yang viral di Instagram karena dianiaya, sehingga hari ini telah membuat laporan di SPKT Polrestabes Makassar dan saat ini sementara diantar ke RS Bhayangkara untuk dimintakan visum," kata AKP Lando.

Berdasarkan keterangan awal korban, dirinya menjadi korban pengeroyokan. Sedangkan korban tidak mengenal para pelaku yang menganiayanya.

"Sebagaimana pengakuan waktu memberikan keterangan atau laporan di SPKT, bahwa dia dikeroyok oleh beberapa orang laki-laki tapi dia tidak tahu identitasnya. (Luka) yang kita lihat tadi mengalami luka di bagian bawah mata sebelah kanan dan mengaku sakit di punggung, perut, dan dada," jelas Lando.

Hingga kini, polisi masih akan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Polisi juga akan memeriksa beberapa saksi dan mengecek CCTV di lokasi.

"Sekarang kita terima laporan, kita minta keterangan awal dari korban dan laporan itu jadi bahan penyelidikan dari Sat Reskrim untuk meminta keterangan yang melihat korban dan petunjuk di lapangan siapa yang menganiaya nenek ini," ungkap Lando.

Halaman 2 dari 2
(jbr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads