Awas Gelombang 3 COVID di RI, Ini Wanti-wanti Pemerintah

Awas Gelombang 3 COVID di RI, Ini Wanti-wanti Pemerintah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Sep 2021 17:21 WIB
Awas Gelombang 3 Covid di RI, Ini Wanti-wanti Pemerintah
Awas Gelombang 3 Covid di RI, Ini Wanti-wanti Pemerintah -- ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom_
Jakarta -

Awas gelombang 3 COVID di RI kini menjadi hal yang perlu diwaspadai. Sebab, meskipun data kasus Corona di Indonesia mengalami penurunan, bukan tidak mungkin akan terjadi fenomena lonjakan kasus COVID-19 kembali.

Ancaman gelombang ketiga ini bisa saja terjadi jika masyarakat kembali lengah terhadap aturan protokol kesehatan. Pemerintah pun mewanti-wanti masyarakat Indonesia agar ancaman tersebut tak terjadi.

Lalu apa saja wanti-wanti pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang 3 COVID ini? Simak informasinya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awas Gelombang 3 COVID di RI, Ini Pesan Presiden Jokowi

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kasus Corona di Indonesia kini dapat dikendalikan. Luhut menyampaikan pesan Presiden Jokowi mengenai penyebaran Corona gelombang 3 bisa saja terjadi.

"Seperti kita ketahui, hari ini kasus baru 1.932, sembuh 6.799, meninggal 166, dengan testing 150 ribu sekian," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9/2021) lalu.

ADVERTISEMENT

Luhut juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi bahwa apa yang sudah dicapai dari penanganan Corona ini merupakan hasil dari kerja keras banyak pihak. Jokowi pun mengingatkan supaya masyarakat tetap waspada.

"Jadi saya katakan bahwa angka ini adalah kerja keras semua tim, saya kira membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Tetapi Presiden mengingatkan kami, untuk kita semua superwaspada menghadapi ini, karena bukan tidak mungkin ada gelombang ketiga," ujar Luhut.


Awas Gelombang 3 COVID di RI, Ini Kata Gubernur Anies Baswedan

Data kasus harian Corona di Indonesia mengalami penurunan. Namun, gelombang 3 COVID bisa saja terjadi, apalagi saat musim liburan pada Desember nanti.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan proses pelacakan atau tracing kasus Corona harus terus ditingkatkan.

"Kalau terkait dengan kita di Jakarta, dengan pengalaman gelombang pertama, gelombang kedua, maka sistem deteksi dini itu diaktifkan terus. Sampai sekarang belum diturunkan sistem deteksi dini itu. Apa itu? Kegiatan testing tetap tinggi," kata Anies kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).

Anies mengungkapkan kegiatan testing di Jakarta 8,4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan standar WHO. Sekalipun positivity rate harian Jakarta berada di bawah 1 persen.

"Jadi, walaupun positivity rate kita telah di angka 0,7, kegiatan testing tidak direndahkan, tetap tinggi. Untuk apa? Mendeteksi bila terlihat deretan hari-hari di mana pertambahan kasus mulai tampak, menunjukkan tren peningkatan bisa langsung waspada," ungkapnya.

Anies juga terus mengingatkan warganya untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat, dan mengikuti program vaksinasi. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya gelombang 3 COVID-19.

"Kita semua jaga prokes dan pastikan keluarga, tetangga, kolega ikuti vaksinasi. Perkembangan kasus mulai tampak menunjukkan tren peningkatan langsung waspada. Jadi itu salah satu cara di mana kita mendeteksi," tegasnya.

Awas Gelombang 3 COVID di RI, Ini Saran Epidemiolog untuk Pemerintah

Berikut ini adalah beberapa saran dari pakar epidemiologi untuk pemerintah:

Tetap Stay on the Track dalam Hal Prokes

Seperti yang sudah diketahui bahwa kasus Corona di Indonesia kini sudah terkendali. Namun epidemiolog mengingatkan pemerintah untuk stay on the track dalam menangani pandemi COVID-19 ini.

"Gelombang ketiga ini bisa dilihat dan belajar dari berbagai negara lain. Tentunya tidak tertutup kemungkinan gelombang ketiga terjadi di Indonesia jika kita lengah, prokes kendur, kebijakan longgar sekali, tentu risikonya tinggi," kata pakar epidemiologi Universitas Airlangga Dr Laura Navika Yamani kepada detikcom, Minggu (19/9/2021).

Belajar dari Amerika dan China

Laura mengambil contoh kasus Corona yang meningkat lagi di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, China pun mengalami pelonjakan kasus kembali. Padahal dua negara tersebut capaian vaksinasinya tergolong tinggi. Sedangkan di Indonesia, capaian vaksin masih belum memenuhi target. Apabila pemerintah lengah, kemungkinan gelombang 3 COVID akan melanda Indonesia.

"Amerika saja, dosis pertama hampir 100 persen. Sedangkan kita setengah dari target herd immunity saja masih belum tercapai untuk dosis kedua. Lawan utama vaksinasi itu adalah varian baru. Kalau pemerintah tidak mengantisipasi masuknya varian baru, ya risiko kenaikan kasus, gelombang ketiga sangat mungkin terjadi," ujar Laura.

Mempercepat Target Vaksinasi

Laura menyarankan beberapa hal kepada pemerintah, di antaranya mempercepat program vaksinasi, kemudian mempersiapkan segala hal untuk meminimalisasi potensi terburuk di masa depan. Seperti mempersiapkan layanan kesehatan sebaik mungkin, agar tidak panik ketika menghadapi kenaikan kasus.

"Saran untuk pemerintah, tetap on the track ya dalam penanganan kasus COVID-19, terutama program vaksinasi harus sesuai cakupan target. Ini jadi PR, kemudian bagaimana menuntaskan vaksinasi, masyarakat bisa mendapat vaksinasi," terangnya.

Demikian informasi mengenai awas gelombang 3 COVID di RI, mulai pesan Jokowi hingga saran dari pakar epidemiologi untuk pemerintah. Semoga bermanfaat dan tetap patuhi prokes ya!

Halaman 2 dari 2
(izt/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads