Irjen Napoleon Bonaparte kini terlilit kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kace atau Kece. Selain memukul Kace, Irjen Napoleon juga melumuri kotoran manusia terhadap Kace di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Terkait kasus penganiayaan Irjen Napoleon kepada Kace ini, sejumlah penjaga Rutan Bareskrim Polri diperiksa. Polri menyebut Napoleon masih merasa seperti atasan para penjaga rutan.
"Di sisi lain kan yang bersangkutan (Irjen Napoleon) masih sebagai seperti atasan dengan seorang bawahan yang sedang menjaga tahanan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/9) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Napoleon Bonaparte merupakan jenderal bintang dua aktif sebagai anggota Polri. Sebelum beperkara, Napoleon pernah menjabat Kadiv Hubinter Polri.
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menjelaskan bahwa penjaga Rutan Bareskrim diduga lalai dalam melaksanakan tugas. Akibatnya, penganiayaan oleh Napoleon kepada Kace di dalam rutan pun terjadi.
"Terkait peristiwa penganiayaan terhadap M Kace, proses penyidikan telah dilakukan oleh Dittipidum dan Propam Polri juga telah memeriksa petugas jaga tahanan yang diduga tidak melaksanakan tugas dengan baik, sehingga terjadi penganiayaan di dalam sel tahanan," ucap Sambo secara terpisah.
Irjen Napoleon Bonaparte bersama tahanan lainnya diduga menganiaya di dalam rutan Bareskrim Polri. Wajah dan tubuh Muhammad Kece dilumuri kotoran manusia.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu (19/9) lalu.
Irjen Napoleon Bonaparte telah angkat suara perihal penganiayaan ini. Irjen Napoleon Bonaparte angkat bicara melalui surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: