Setelah ke penyidikan, kasus dilimpahkan ke Ditreskrimsus Polda Riau. Perkara itu sepenuhnya kini ditangani Polda Riau dan ada penetapan tersangka.
"Kita limpahkan tanggal 27 Agustus lalu. Yang dilaporkan hanya Kadis (Misri) saja," kata Andi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang diterima, kasus ini berawal dari laporan salah satu organisasi masyarakat di Kepulauan Meranti. Laporan itu terkait adanya temuan dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaan korupsi di Dinkes Meranti.
Penyalahgunaan itu di antaranya dugaan pungutan biaya untuk rapid test dan rapid antigen. Ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Bupati (Perbup) No 87 dan sebenarnya hanya untuk BLUD RSUD.
Namun kebijakan itu digunakan oknum pegawai Dinkes untuk mengambil uang masyarakat atas jabatannya. Selain itu, dilaporkan ada dugaan penyimpangan dana COVID-19 yang bersumber dari dana refocusing tahun 2020/2021.
(ras/eva)