Cinta lama bersemi kembali, duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menparekraf Sandiaga Uno kembali muncul. Duet itu diusulkan oleh PKS untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
PKS membuka peluang Anies-Sandi meskipun tetap mencari calon yang tepat untuk diusung pada pilpres mendatang. PKS menyebut peluang Anies-Sandi bak keniscayaan.
"Duet Anies-Sandi adalah sebuah keniscayaan," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu seperti dilansir Antara, Jumat (17/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Syaikhu menyebut peluang Anies berduet dengan Sandi pada Pilpres 2024 memang terbuka. Namun, menurutnya, komunikasi terkait pilpres mendatang masih berjalan dinamis.
"Namun saya tetap memandang masih berjalan dinamis. Jadi komunikasi terus kami bangun. Semoga ke depan sudah bisa kami dapatkan," ujarnya.
Lebih lanjut Syaikhu mengungkapkan PKS, berdasarkan hasil pemilu lalu, tidak tampil mendominasi, hanya dengan total suara 8,2 persen. Dia menyebut koalisi dengan partai oposisi lainnya, yakni Demokrat, juga belum mencukupi. Karena itu, dia menyebut masih membutuhkan partai lain untuk berkoalisi demi mengusung calon pada pilpres mendatang.
"Hasil pemilu lalu tidak mewah-mewah banget, yakni 8,2 persen, tidak bisa mengusung sendirian. Karena itu, perlu ada partai namun perlu melakukan koalisi," ucapnya.
Simak pandangan Gerindra terkait usulan duet ini, di halaman berikut
Tonton juga video Viral tentang piknik di antara hutan beton Jakarta berikut ini:
Gerindra Risi
Gerindra, partai yang menjadi tempat bernaungnya Sandiaga, risi atas adanya usulan itu. Waketum Gerindra Habiburokhman mengatakan tak elok berbicara pilpres di tengah pandemi yang masih melanda.
"Agak risi kita bicara soal pemilu dan pencapresan di saat pandemi masih belum reda," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).
![]() |
Menurut Habiburokhman, pemilu masih lama. Apalagi keduanya Anies dan Sandi masih mengemban amanah sebagai pejabat publik.
"Pemilu 2024 masih lama. Kedua orang tersebut juga sedang mengemban amanah sebagai pejabat publik," ucapnya.
Tak hanya itu, Habiburokhman juga meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait capres dan cawapres di tengah situasi pandemi saat ini. "Lebih baik biarkan mereka konsentrasi menjalankan tugas di masa pandemi ini. Jangan kita ganggu dengan spekulasi-spekulasi soal capres-cawapres," ujarnya.
NasDem Sebut Terlalu Dini-Halusinasi
Partai NasDem enggan berbicara terlalu jauh perihal potensi duet Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024 yang digaungkan PKS. NasDem mengaku saat ini masih berfokus membantu masyarakat aga bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19
"Partai NasDem (pusat dan daerah) masih fokus menangani pandemi COVID-19 dan dampak pandemi COVID-19 pada masyarakat, khususnya mendorong pemulihan ekonomi nasional," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).
"NasDem akan selalu sejalan dan bergandengan tangan dengan pemerintah (pusat maupun daerah), tokoh masyarakat, akademisi, dan unsur masyarakat lainnya menangani pandemi COVID-19," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
NasDem menilai terlalu dini dan spekulatif jika membicarakan pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 saat ini. Spekulasi yang terlalu dini hanya akan berujung pada halusinasi.
"Pilpres masih lama. Spekulasi capres dan paslon capres yang banyak dan beragam serta terlalu dini akan berujung pada halusinasi politik," sebut Johnny.
![]() |
NasDem meminta publik menunggu. Johnny meyakini waktu mengumumkan siapa capres dan cawapres yang diusung NasDem akan datang dengan sendirinya.
"Tunggu waktunya yang tepat dan waktunya akan dengan sendiri datang sesuai jadwal dan tahapan pemilu, yang akan ditetapkan pemerintah melalui Depdagri (Kemendagri) dan DPR RI melalui Komisi II," tuturnya.
Lebih lanjut Johnny menyebut NasDem akan memperhatikan aspirasi masyarakat dalam menyaring kandidat pasangan calon Pilpres 2024. NasDem menggunakan pendekatan 'dari bawah ke atas' dan melibatkan akademisi agar pemilu RI berkualitas.
"NasDem akan menjaring paslon dengan memperhatikan aspirasi masyarakat melalui pendekatan bottom-up dan mendasari pada sains (pelibatan akademisi). NasDem akan terus menjaga dan menjadi pengawal sirkulasi demokrasi, khususnya pilpres, pileg, dan pilkada, yang lebih berkualitas," pungkasnya.