Dinas Kesehatan DKI Jakarta tengah mengejar 2,5 juta warga ber-KTP Jakarta yang belum divaksinasi COVID-19. Dinkes DKI akan mengidentifikasi satu per satu data warga yang belum divaksinasi melalui data RT-RW hingga kelurahan.
"Kita berusaha mencari dulu kan 2,5 juta melalui identifikasi di lurah, RT, RW untuk tahu warganya mana yang belum divaksin," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).
Dwi berujar ada kemungkinan warga tersebut sudah pindah ke wilayah luar Jakarta tetapi belum melepas status kependudukannya. Untuk itu, pemadanan data pun diupayakan melalui aplikasi data warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berusaha cari melalui penggerakan RT, RW, lurah menggunakan aplikasi data warga untuk mengetahui mana penduduk yang masih ada sebenarnya di dalam wilayah, mana yang udah nggak ada," jelasnya.
Dwi berharap warga yang sudah tak bermukim di Jakarta sudah mendapatkan vaksin di tempat baru. Dengan begitu, data warga tersebut terdata di KPC-PEN.
"Nanti dalam sistem satu data KKP-PEN itu akan masuk datanya terinput, kehitung juga," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut hingga saat ini ada sekitar 2,5 juta warga pemilik kartu tanda penduduk (KTP) Jakarta belum mendapatkan dosis vaksin. Sebagian dari warga DKI yang belum divaksin itu lantaran tak mau divaksinasi COVID-19.
"Per 11 September warga DKI yang divaksin sebanyak 10,3 juta. Warga yang ber-KTP DKI belum vaksin itu sebanyak 2,5 juta," kata Anies seperti dilansir Antara, Minggu (12/9/2021).
"Ini sebagian adalah memang tidak mau vaksin, harus diajak. Sebagian lagi orangnya KTP Jakarta tapi pindah, tidak mencabut KTP. Tapi masih tercatat sebagai KTP Jakarta," kata Anies.
(isa/isa)