Video sekelompok ibu-ibu berjoget-ria hingga tidak menggunakan masker di sebuah kapal wisata pinisi bikin heboh media sosial (medsos). Peristiwa itu terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Video tersebut menjadi sorotan karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 masih diterapkan di Makassar. Aksi joget-ria tanpa masker dinilai berpotensi menyebabkan terjadinya penularan COVID-19.
Pesta ini diadakan di sebuah kapal wisata yang diduga berada di wilayah Makassar. Di dalam foto itu, terlihat ibu-ibu yang sedang menari sambil mengelilingi sebuah meja yang diiringi sebuah lagu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak beberapa di antara mereka tak mengenakan masker.
Pesta ini diduga diadakan pada Jumat (10/9). Tampak dalam video, acara ini juga diwarnai pesta kembang api.
Ucapan selamat ulang tahun juga disampaikan sejumlah dari mereka kepada pembuat acara tersebut. Tidak hanya di lantai 1, para tamu undangan ini juga menari di atas lantai dua kapal.
Terkait video viral tersebut, Satpol PP Makassar melayangkan surat pemanggilan ke pemilik kapal wisata tersebut.
"Surat panggilan sudah saya teken," kata Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan kepada wartawan, Senin (13/9).
"Intinya pengelola pinisi saya panggil. Nanti kita liat perkembangan selanjutnya setelah BAP," tambah dia.
Simak tanggapan pengelola kapal wisata di halaman selanjutnya.
Pengelola Kapal Buka Suara
Pengelola kapal wisata pinisi di Kota Makassar angkat bicara soal heboh ibu-ibu berjoget-ria hingga tak bermasker. Pengelola berdalih aksi joget itu dipicu kelalaian tamu kapal wisata.
"Bahwa kondisi itu kelalaian pada tamu kami," ucap pengelola pinisi, Achmad Zulkarnaen Zaenal, saat menyampaikan klarifikasi tertulis kepada detikcom, Selasa (14/9/2021).
Zulkarnaen mengatakan pengelola kapal pinisi sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Pengelola juga sudah mengedukasi ibu-ibu yang menjadi tamu di kapal wisata pinisi pada saat itu.
"Jadi kami sudah melakukan prokes yang ketat, sebelum naik (tamu) kita edukasi COVID terlebih dahulu, setiap 25 menit kita menyampaikan untuk mengingatkan tetap menjaga prokes selama berada di pinisi," ucap Zulkarnaen.
Pengelola menyebut para tamu pinisi lalai prokes karena edukasi sudah disampaikan. Pengelola mengaku tak menduga tamu akan berjoget-ria hingga tak bermasker.
"Dikarenakan selesai makan dan spontanitas melakukan gerakan mengikuti irama musik ketika perjalanan pulang dan hendak sampai di Dermaga," ungkap Zulkarnaen.
Dia juga menyebut kapasitas kapal pinisi yang berlayar di pulau-pulau di Makassar pada Jumat (10/9) lalu tersebut sebenarnya mencapai 70 orang. Namun dia mengklaim bahwa jumlah tamu yang naik jauh dari kapasitas maksimal.
"Kapal maksimalnya 70 orang. Namun kita hanya membatasi sampai 25 orang setiap perjalanan edukasi sambil menikmati sunset di Kota Makassar," katanya.