Bocah berusia 12 tahun di Pekanbaru, Riau, berinisial A disiram air panas oleh pengurus masjid (marbut). Korban mengungkap alasan marbut menyiramnya saat tidur di halaman masjid.
"Alasan disiram air panas biar tidak disiksa api neraka. Dia (pelaku) bilang begitu," kata korban, Rabu (15/9/2021).
Korban mengatakan aksi penyiraman yang dialaminya bukan yang pertama terjadi. Dia dan beberapa warga lain sudah berulang kali disiram air panas oleh marbut berinisial H itu.
"Sudah 3 kali disiram, ada juga tukang di sana kena siram juga," katanya.
Korban mengalami luka melepuh di wajah dan leher akibat disiram air panas.
KNPA Riau Dampingi Korban
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Riau Dewi Arisanty yang mendapat kabar adanya kejadian tersebut langsung datang ke lokasi. Bersama jajaran Polresta Pekanbaru, Dewi minta korban dibawa ke polsek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Adik kita ini disiram oleh pengurus masjid, katanya sudah pernah disiram air dingin tidak bangun. Jadi disiram pakai air panas," kata Dewi.
Dewi mengaku sempat minta keterangan kepada korban dan pelaku. Namun, Dewi melihat ada arogansi dari pelaku.
"Saya sudah tanya-tanya tadi. Saya bilang tidak bisa disiram pakai air panas begitu. Kan itu jadi melepuh, jadi saya lihat tadi (pelaku) memang punya sindrom merasa hebat dan sebagainya," katanya.
Terkait kejadian tersebut, kedua korban kini dibawa ke Polsek Payung Sekali. Keduanya masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek terkait kronologi kejadian.
Penyiraman air panas itu terjadi di Masjid Babussalam, Pekanbaru, Senin (12/9) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu korban sedang tidur bersama beberapa orang lain di halaman masjid.
"Jadi waktu itu kami tidur di masjid. Waktu mau salat Subuh dibangunkan sama yang nyiram air panas," kata A.
(jbr/idh)