Indonesia akan menjadi tuan rumah atau presidensi G20 (Group of Twenty). Forum itu akan dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022.
"Mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022, Indonesia dapat kepercayaan memegang presidensi G20, serah-terima dilakukan KTT G20 di Roma," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Konferensi Pers tentang Presidensi Indonesia di G20 virtual, Selasa (14/9/2021).
"Ini tentunya merupakan kepercayaan, tapi pada saat yang sama juga merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi Indonesia yang insyaallah akan kita tunaikan sebaik mungkin," lanjut Retno.
Lebih lanjut, Retno menyampaikan perkiraan situasi dunia pada 2022 dalam beberapa aspek. Pertama, terkait kondisi pandemi di seluruh negara di dunia.
"Hal kedua yang ingin saya sampaikan adalah mengenai perkiraan situasi dunia pada tahun 2022, diperkirakan dunia belum akan sepenuhnya keluar dari pandemi COVID-19 dari aspek kesehatan, WHO menyampaikan harapan di akhir 2021 negara di dunia dapat melakukan vaksinasi 40 persen dari populasi dan 70 persen pada pertengahan 2022," ujarnya.
Kemudian, aspek ekonomi, Retno mengatakan ada tren positif pertumbuhan tahun ini. Dia berharap pertumbuhan ekonomi dapat berlanjut hingga tahun depan.
"Sementara aspek ekonomi data dari IMF tahun lalu 2020 ekonomi dunia turun sampai -3,2 persen, tahun ini terdapat tren positif pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 6 persen dan tren ini diharapkan akan berlanjut hingga 2022," ucapnya.
Retno juga memaparkan masih adanya potensi kerentanan pertumbuhan yang belum merata. Lalu, aspek geopolitik yang dinilainya masih menjadi rivalitas di antara kekuatan besar.
"Dunia juga memperkirakan masih terdapat kerentanan dan kekhawatiran pertumbuhan belum akan merata. Dari sisi geopolitik diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar masih akan berlanjut, ras defisit masih menonjol," ucapnya.
Dari latar belakang yang disampaikan itu, Retno mengatakan Indonesia akan menguatkan semangat solidaritas, kerja sama, hingga inklusivitas. Indonesia kata Retno akan memperhatikan kepentingan semua negara tidak hanya negara dalam forum G20.
"Dengan latar belakang situasi dunia seperti yang saya sampaikan tadi, maka selama keketuaan Indonesia spirit utamanya adalah pulih bersama, untuk pulih bersama diperlukan spirit solidaritas, kerja sama kolaborasi kemitraan dan inklusivitas," ucapnya.
"Inklusivitas akan menjadi salah satu kata kunci dalam presidensi G20, Indonesia tidak hanya memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, tapi juga kepentingan negara berkembang dan kelompok rentan," imbuh Retno.
Tentang G20, simak di halaman berikutnya.
Simak Video: Saat Sri Mulyani Pamer Ekonomi RI Lebih Baik Dibanding Negara G20