Video keributan petugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Palembang dengan seorang ketua RT bernama Amran (38) viral di media sosial. Keributan terjadi saat pengurusan e-KTP. Ini penyebabnya.
Dalam video itu tampak seorang pegawai Dukcapil yang mendatangi Amran yang sedang merekam video. Petugas laki-laki itu datang dan tampak menggerakkan tangan agar Amran tidak merekam video.
Amran pun mengungkap penyebab petugas itu berbuat kasar kepadanya. Amran merekam video itu karena pengurusan e-KTP dinilai berbelit-belit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Administrasinya berbelit. Saya selaku RT kan wajar membantu warga saya untuk membuat identitas (e-KTP). Saya nanyanya juga baik-baik kok. Saya sangat berharap oknum seperti itu bisa dibersihkan," kata Amran kepada detikcom, Selasa (14/9/2021).
Pada saat pengurusan e-KTP itu, Amran menyebut dirinya berkali-kali naik-turun lantai gedung karena pengurusan administrasi. Berkas yang dibawa Amran juga dikatakan tidak valid. Akhirnya keributan pun terjadi.
"Masa saya disuruh bolak-bakik naik-turun lantai dua, berkas saya dioper ke sana, dioper ke sini. Apakah begitu pelayanan yang layak kepada masyarakat? Ujung-ujungnya apa sudah ribut itu berkas yang saya bawa dikembalikan dan dinyatakan tidak valid. Itukah yang dibilang profesional dalam melayani masyarakat?" ungkapnya.
Jon Heri, mertua dari pemohon e-KTP, yang meminta bantuan kepada Amran, juga membenarkan menantunya ada kesibukan soal pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Oleh karena itu, Jon meminta bantuan kepada Amran selaku RT tempatnya tinggal untuk membantu.
"Adi Susilo itu kan menantu saya. Dia sibuk kerja, kasihan kalau dia meninggalkan kerjaan untuk buat KTP takutnya nanti dia dipecat, tahu sendiri zaman sekarang cari kerja kan susah. Saya kenal baik sama Pak RT (Amran) makanya saya minta tolong bantuan dia untuk mengurusnya," jelas Jon Heri.
Sebelumnya, video keributan terjadi antara seorang Ketua RT, Amran (38), dan salah satu pegawai di kantor tersebut viral di media sosial.
Dilihat detikcom, Selasa (14/9), dalam video viral itu tampak seorang pegawai Dukcapil Palembang yang mendatangi perekam video, Amran. Pria itu datang dan tampak menggerakkan tangan agar Amran tidak merekam video.
Keributan kemudian terdengar dalam video itu. Dalam postingannya, Amran mengeluhkan sikap pegawai tersebut.
"Inilah perilaku yang kurang pantas oknum honor Dukcapil Kota Palembang ketika melayani masyarakat saat membuat KTP lewat online 10 hari saya menanyakan kepada oknum tadi yang marah-marah kepada saya, saya selaku ketua RT saya tidak senang kepada oknum tersebut," ucapnya.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/9). Amran juga memberi penjelasan saat ditanya soal video tersebut.
"Kejadiannya benar, saat saya tiba di lantai 2 saya bertemu oknum honorer Disdukcapil itu, tiba-tiba langsung marah-marah. Saya tidak senang perlakukan dia dan langsung saya ambil video untuk saya viralkan," kata Amran.
Disdukcapil Palembang juga telah buka suara soal peristiwa ini. Kadis Dukcapil Palembang, Dewi Isnani, berjanji akan memberikan pembinaan kepada anggotanya. Dia mengatakan keributan itu dipicu miskomunikasi.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan saya akan memberikan pembinaan terus ke seluruh jajaran Disdukpcapil. Mengenai KTP yang diurusnya sudah diselesaikan dan dicetak," ujar Dewi Isnani.