Lampu dengan cahaya warna-warni yang terpancar di kubah utama Masjid Istiqlal viral di media sosial. Bagaimana cara lampu di kubah dalam Masjid Istiqlal tersebut bisa berubah warna?
Dalam video viral yang berdurasi 42 detik, tampak langit-langit masjid dihiasi kerlap-kerlip lampu. Lampu-lampu itu berganti warna, dari merah, biru, ungu, hijau, hingga kuning.
Cahaya warna-warni ini juga menjadi perbincangan di media sosial. Salah seorang warganet mengaku heran dan menyebut lampu ini seperti lampu diskotek karena berubah warna pada malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menerangkan lampu warna-warni itu muncul hanya saat proses pengecekan sistem pencahayaan di masjid. Ratna menyebut warna-warni lampu itu hanya bersifat sementara.
"Warna-warni itu ada saat proses pengecekan sistem pencahayaan lampu, bersifat temporary selama proses pengecekan saja," kata Ratna kepada wartawan, Minggu (12/9).
Bicara teknologi ya, di ruang utama void Masjid Istiqlal kini dipasang 300 titik lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens. Lampunya menggunakan LED red green blue amber white (RGBAW). Konsepnya adalah menghadirkan nuansa salat di luar ruangan dengan mengimitasi cahaya matahari, sehingga seperti salat di Masjidil Haram.
Kubah dalam Masjid Istiqlal memakai teknologi dynamic white sebanyak 192 lampu. Hasilnya, kubah dalam Masjid Istiqlal dapat berubah warna dari full white ke warm white yang bernuansa agak kuning.
Tidak hanya itu, sisi luar kubah juga diberi sentuhan teknologi. Kubah luar Masjid Istiqlal ini memakai konsep cahaya bulan.
Terdapat 20 lampu LED RGB 100 watt di sekeliling kubah bagian luar dengan pilihan warna mengimitasi cahaya bulan. Ada full moon, red moon, dan blue moon.
Cahaya putih dirancang mengikuti siklus bulan. Pada bulan purnama, lampu akan dinyalakan 360 derajat. Jika sedang bulan sabit, ada titik lampu yang dimatikan separuh, lalu efek ini dirotasi sehingga orang bisa melihat efek bulan sabit di kubah Masjid Istiqlal secara 360 derajat.
Ribuan lampu ini diberikan IP address. Satu IP address digunakan untuk mengendalikan 20 lampu.
Selain itu, setting-an lampu bisa diatur melalui aplikasi Pharos dari smartphone. Nantinya hanya pengelola Masjid Istiqlal-lah yang bisa mengontrol pergantian cahaya lampu tersebut.