Epidemiolog Nilai Bali Bisa Turun ke PPKM Level 3 tapi Ada Catatan Penting

Epidemiolog Nilai Bali Bisa Turun ke PPKM Level 3 tapi Ada Catatan Penting

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 13 Sep 2021 05:30 WIB
PPKM Palembang: Level Terbaru hingga Aturannya
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai Provinsi Bali bisa turun ke PPKM level 3. Akan tetapi Bali harus menggencarkan testing, testing hingga vaksinasi Corona bagi lansia.

"Kalau Bali memang ada penurunan, ada progress saya bisa ke level 3 ke saat ini, tetapi sekali lagi perlu diperhatikan masalah testing, apalagi di luar Jakarta bali PR-nya besar sekali. Sekali lagi kesadaran masyarakat menjadi sangat penting," kata Dicky kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).

Dikcy pun memberikan beberapa catatan penting jika Bali ingin turun level ke PPKM level 3. Sebab angka kematian akibat Corona di Bali masih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Bali ini bisa saja turun dengan catatan penting, karena masalahnya begini, angka kematiannya masih tinggi, 7 per kapita dan dia masih dalam level community transmission level 2 yang artinya di tengah test positivity rate memang dia di 6 persenan, sudah ada progres tapi ya tetap PCR-nya belum seperti Jakarta, walaupun tidak bisa dibandingkan dengan Jakarta," katanya.

Dicky memaparkan bahwa penularan kasus Corona masih banyak terjadi di masyarakat Bali. Dia juga menyoroti bed occupancy rasio (BOR) rumah sakit yang merawan pasien Corona masih di atas 50 persen.

ADVERTISEMENT

"Dan insidensinya masih antara 20-50, yang artinya masih banyak kasus infeksi yang beredar di masyarakat. Selain itu BOR-nya masih di atas 50 persen walaupun sudah agak menurun ya," katanya.

Epidemiolog, Dicky Budiman. (Dok pribadi)Epidemiolog, Dicky Budiman. (Dok pribadi)

Lebih lanjut, Dicky juga menyoroti vaksinasi untuk lansia di Bali. Dia menekankan jika Bali ingin menerapkan PPKM Level 3, maka testing, tracing, treatment (3T) dan protokol kesehatan menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M) harus ditingkatkan.

"Nah situasi ini lah yang ditambah dengan bahwa populasi lansia yang dua kali vaksinasi itu masih di bawah 40 persen ini yang membuat mereka masih sangat rawan. Artinya kalau pun turun ke level 3 ya harus dipastikan banget penguatan di 3T, 5M dan vaksinasi," katanya.

Pakar mengusulkan DKI Jakarta bertahan pada PPKM level 3, kenapa? Simak pada halaman berikut.

Saksikan juga 'Varian Mu Disebut Belum Masuk RI, Epidemiolog: Masalah Waktu Saja':

[Gambas:Video 20detik]



Usul Jakarta Tetap PPKM Level 3

Sementara itu, untuk DKI Jakarta, Dicky menilai PPKM bisa turun ke level 2. Akan tetapi dia meragukan perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan jika PPKM dilonggarkan.

"Jakarta sebetulnya secara indikator epidemiologi sudah bisa turun ke level 2, tapi ini sekali lagi harus melihat kesiapan institusi perkantoran, sektor termasuk masyarakat," jelasnya.

"Artinya ini yang juga harus menjadi catatan, perhatian, pertimbangan untuk turun ke level 2, udah dipahami belum, ini penting banget. Menjaga 5M ini untuk memastikan PPKM ini tetap berfungsi efektif, dan kita memerlukan PPKM ini untuk menjadi penjaga gawang," lanjutnya.

Oleh karena itu, Dicky menyarankan agar DKI Jakarta tetap pada PPKM level 3. Sebab saat ini aktivitas warga di PPKM level 3 relatif lebih longgar.

"Kalau menurut saya Jakarta ya nggak apa-apa di level 3, wong di level 3 aktivitasnya relatif longgar, karena ini penting untuk memastikan kita bisa menjaga stabilitas. Jakarta udah jadi barometer, udah bagus, jangan sampai kelonggaran yang terjadi malah membawa situasi menjadi atau memperburuk kondisi," katanya.

Seperti diketahui hari ini adalah evaluasi PPKM di Jawa-Bali. Evaluasi PPKM Jawa-Bali ini diumumkan setiap minggunya. Di mana pada pekan lalu, PPKM Jawa Bali diperpanjang hingga 13 September atau hari ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads