Kasus Corona Bali Menurun, Apakah Akan Turun Jadi PPKM Level 3?

PPKM Diperpanjang Sampai Kapan? Ini Beda Jawa Bali dan Luar Jawa Bali — Foto: Ilustrasi PPKM Level 1-4 (Edi Wahyono)

Jakarta -

Status PPKM di Provinsi Bali masih berada di level 4. Namun, selama sepekan terakhir kasus Corona terus menurun. Apakah PPKM di Bali akan turun ke level 3?

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Humas BNPB setiap hari, kasus Corona di Bali terus mengalami penurunan. Per hari ini, kasus Corona harian di Bali berada di bawah 160 kasus. Berikut ini datanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus Corona di Bali

7 September: 295
8 September: 298
9 September: 256
10 September: 253
11 September: 227
12 September: 152

Sebelumnya, pada 6 September lalu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan masih mengatakan Bali belum bisa turun level. Dia memperkirakan Bali bisa turun level sepekan sesudahnya.

"Bali kami diperkirakan butuh 1 minggu lagi untuk turun ke level 3 dari level 4 akibat perawatan pasien masih tinggi," ucap Luhut.

Simak video 'Kasus Baru Harian Covid-19 RI, Hari Ini Bertambah 3.779':

[Gambas:Video 20detik]

Pasien COVID-19 Dipindahkan ke Isoter

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali gencar memindahkan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ke isolasi terpusat (isoter). Percepatan pemindahan itu dilakukan usai koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, datang ke Pulau Dewata.

"Sejak kunjungan Menko Marves di awal bulan Agustus, Bapak Gubernur Bali gencar melakukan pergerakan pasien ke isoter bahkan dilarang keras untuk isolasi mandiri karena relatif berisiko," kata Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, dalam keterangan tertulis, Minggu (12/9/2021).

"Upaya ini didukung penuh oleh personel TNI dan Polri, termasuk relawan serta tenaga kesehatan dan kerja keras tersebut mulai menunjukkan hasil," imbuh Rentin.

Rentin menuturkan total sebanyak 9.209 orang bisa dipindahkan dari isoman ke isoter periode 12 Agustus 2021 sampai 11 September 2021.

"Strategi penyediaan isoter untuk kasus terkonfirmasi orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR), menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Salah satunya ditandai dengan menurunnya kasus aktif atau dalam perawatan," paparnya.

Pada 10 Agustus 2021, tercatat ada 12.831 kasus aktif atau dalam perawatan. Dalam kurun sebulan, kasus aktif mengalami penurunan signifikan, yakni lebih dari 65 persen ke angka 4.563 orang per 11 September 2021.

"Demikian juga jika dilihat pada angka perawatan di rumah sakit rujukan, tercatat di tanggal 10 Agustus 2021 sebanyak 2.144 orang dan menurun signifikan pada tgl 11 September 2021 yaitu 990 orang," tutur Rentin.

Rentin menuturkan khusus angka isoman mendapat sorotan serius saat kunjungan Menko Marves pada 12 Agustus 2021. Saat itu, isoman masih di angka 8.437 orang dan pada 11 September 2021 tinggal 1.882 orang.

Menurutnya, jika pembaharuan data itu segera busa dilakukan, pasien isoman bisa dikategorikan sebagai pasien sembuh. Kecuali pasien tersebut beralih untuk dirawat ke rumah sakit atau meninggal dunia.

Halaman 1 2

Selanjutnya