Stanve Avrilium Widjaja (18), sang kolektor emas-perak di ajang olimpiade matematika, menceritakan pengalamannya ketika mengikuti lomba olimpiade matematika di berbagai negara.
"Kalau SD di Romania paling jauh (lomba matematikanya). Kalau SMP di Korea pernah. Kalau SMA ke Romania juga pernah tapi penyelenggaraan yang beda. Terus waktu itu mau ke Rusia yang IMO ini yang paling bergengsi tapi karena COVID 2 kali gitu dibatalin, dibatalin ke Rusia-nya tapi masih lomba di Indonesia." ujarnya dalam program Sosok di detikcom.
IMO (International Mathematical Olympiad) merupakan olimpiade berkelas di bidang sains terbesar di dunia bagi siswa-siswi SMA dengan soal tersulit di dunia. Di ajang olimpiade bergengsi ini, Stanve berhasil menyabet emas di IMO 2020 dan Tuyaamada 2020. Kemudian, di IMO 2021, ia berhasil mendapatkan perak.
"Olimpiade yang setara nasional mungkin udah 4 atau 5 kali. Kalau yang internasional sama juga mungkin 5 atau 6 kali gitu," ujar Stanve.
Ternyata, Stanve juga telah menilai negara-negara mana yang menjadi musuh terberatnya. Diakui Stanve, musuh terberat semua orang pasti dari negara-negara yang konsisten dalam pelatihannya.
"Musuh terberat semua orang pasti dari negara-negara yang konsisten si yang pelatihannya juga. Pelatihannya tuh bukan dari sekolah atau komunitas lagi tapi sudah terpusat gitu. Jadi, orang yang jago bakal tambah jago gitu. Itu dari negara-negara Amerika itu USA terus Cina sana Russia gitu," cerita Stanve.
(fuf/gah)