Elite PDIP Minta PD Tak Lebay karena Tak Diucapkan Ultah

Elite PDIP Minta PD Tak Lebay karena Tak Diucapkan Ultah

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 11 Sep 2021 06:52 WIB
Direktur Program TKN Jokowi-Maruf Amin, Aria Bima (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Foto: Aria Bima (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta -

PDIP sempat menjadi perbincangan di kalangan internal Partai Demokrat (PD) karena tak memberi ucapan ulang tahun ke-20 ke PD. Elite PDIP Aria Bima mengatakan internal partai sedang fokus menangani isu hoaks terkait kesehatan sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

"Fokus pada isu internal sensasional tentang kesehatan Ibu Mega, memungkinkan partai kelupaan terhadap masalah lain. Suatu hal yang bisa dimaklumi," kata Aria kepada wartawan, Jumat (10/9/2021) malam.

Aria meminta PD tidak perlu sensitif. Dia meminta absennya PDIP mengucapkan ultah ke PD tidak perlu dianggap pelanggaran etika politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Partai itu organisasi, bukan pribadi, tidak perlu sensitif hanya karena tidak mengucapkan ultah. Namun kelupaan semacam itu, tidaklah perlu bikin jadi lebay segala. Lupa tidak serta merta bisa diartikan dengan dilupakan sebagai sesama komponen politik," ucapnya.

"Demokrat adalah organisasi dewasa dan tidak mengucapkan ultah bukan pelanggaran etika politik," lanjut Aria.

ADVERTISEMENT

Anggota Komisi VI DPR ini mengajak semua pihak untuk memikirkan solusi terkait permasalahan pandemi yang kini tengah dihadapi Indonesia. Dia menyebut perjalanan masih panjang untuk mencapai pemulihan.

"Kita mesti terus bersama dalam menghadapi COVID dan pembenahan ekonomi. Jalan masih panjang dan tidak usah terlalu terganggu dengan kerikil yang banyak di sana-sini," tuturnya.

Lihat juga video 'Momen Kubu AHY Geruduk Acara PD Versi Moeldoko di Serpong':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut

PD Ungkap Absennya Ucapan PDIP Jadi Pembicaraan Internal

Awalnya Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyebut sebetulnya partainya tidak bermasalah dengan partai mana pun, termasuk PDIP. Dia menyebut PD menghargai perbedaan.

"Partai Demokrat tidak ada masalah dengan partai mana pun, termasuk PDIP. Jika ada perbedaan sikap atau pandangan politik, itu hal yang wajar sebagai dinamika politik yang semakin memperkaya khazanah demokrasi kita. Ini telah kami buktikan ketika 10 tahun memegang amanah dan mandat rakyat, Pak SBY selaku Presiden RI dan Partai Demokrat sebagai the ruling party tetap memberi ruang dan menghargai oposisi bahkan koalisi jika ada perbedaan," kata Kamhar saat dihubungi, Jumat (10/9).

Namun Kamhar menyebut pihaknya menyayangkan ketika PDIP tidak memberikan ucapan hari jadi Partai Demokrat. Sikap PDIP itu, kata dia, juga sempat ramai diperbincangkan di grup WhatsApp pengurus PD.

"Kami tentu menyayangkan tak adanya ucapan dari PDIP. Di grup WhatsApp pengurus DPP PD juga ramai mempertanyakan ini ketika pimpinan partai-partai lain telah diputarkan video ucapan selamatnya," ucapnya

"Bahkan Pak Presiden Jokowi dan Wapres KH Prof Ma'ruf Amien pun memberikan ucapan selamat hari ulang tahun untuk Partai Demokrat sekalipun Partai Demokrat bersikap oposisi. Demikian pula Pak JK, juga memberikan ucapan selamat," imbuhnya.

Dia menyebut sikap PDIP ini menunjukkan ketidakdewasaan dan sikap emosi dalam berpolitik. Meski begitu, dia menyebut pihaknya tetap berprasangka baik barangkali PDIP sibuk.

"Menjadi tontonan yang tidak menarik dan tidak mendidik secara politik jika silaturahmi kebangsaan mandek karena ketidakdewasaan dan sikap emosional dalam berpolitik. Meskipun demikian kami tetap berbaik sangka, mungkin permintaan ucapannya tidak sampai, atau karena berbagai kesibukan dan aktifitas sehingga tak sempat dibuatkan video ucapan selamat ulang tahun bagi Partai Demokrat," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads